Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 08 Mei 2009

TANAMAN PELINDUNG JALAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI POLUTAN GAS BUANG KENDARAAN

Polusi udara adalah salah satu permasalahan yang tidak terpisahkan dari sekian banyak permasalahan lalu lintas yang harus dicarikan solusi untuk mengatasinya. Hal ini perlu dimaklumi, karena setiap kendaraan bermotor yang melaju di jalanan pasti akan menghasilkan gas buang dari mesin penggerak kendaraan itu, entah jenis mesin diesel ataupun mesin bensin. Dengan semakin besarnya Lintas Harian Rata-Rata (LHR) pada suatu ruas jalan tentunya akan berpengaruh pada semakin besarnya akumulasi gas buang yan dihasilkan oleh tiap-tiap kendaraan tersebut.

Jenis-jenis gas buang yang dihasilkan oleh sebuah proses pembakaran yang terjadi pada mesin kendaran adalah sangat bervariasi, antara lain adalah gas karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Nitrogen Monoksida (NO), dan sebagainya. Selain itu juga dihasilkan partikel-partikel debu karbon yang terbentuk dari proses pembakaran yang buruk dan hasil gesekan antara ban dengan perkerasan jalan ataupun kampas rem. Sedangkan persentase dari gas-gas tersebut yang dihasilkan oleh proses pembakaran satu mesin kendaraan tentu berbeda dengan mesin kendaran lainnya, tergantung kepada :

1.Jenis bahan bakar yang digunakan ( premium, premix, solar, gas/BBG)
2.Jenis mesin yang digunakan (bensin 2tak, bensin 4tak, diesel)
3.Kualitas proses pembakaran yang dilakukan (buruk, sedang, sempurna)

Perlu diketahui bahwa hampir semua gas polutan dari mesin kendaran memiliki daya pencemar yang kuat terhadap lingkungan hidup, serta memiliki pengaruh buruk terhadap kondisi kesehatan mahluk hidup, terutama kepada masyarakat pengguna lalu lintas dan warga masyarakat yang tinggal atau bekerja di sekitar ruas jalan tersebut (usaha pertokoan, PKL, juru parkir, sopir angkutan umum dan polisi lalu lintas).

Adapun terhadap lingkungan hidup, tingginya tingkat pencemaran udara akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1.kualitas udara menurun drastis (terasa pengap)
2.temperatur rata-rata harian sekitar ruas jalan lebih tinggi daripada tempat lainnya
3.lingkungan sekitar ruas jalan cenderung banyak berdebu

Oleh karena itulah perlu dipertimbangkan untuk melakukan usaha-usaha menyeluruh untuk menurunkan tingkat pencemaran udara pada sebuah ruas jalan, baik dari segi sarana lalu lintas ( semisal membuat kendaraan bertenaga listrik), segi kelembagaan (dengan membuat regulasi jenis kendaraan yang diperbolehkan melewati ruas jalan tertentu), maupun dari segi prasarana lalu lintas itu sendiri.

Adapun usaha menurunkan tingkat pencemaran udara dari segi prasarana lalu lintas adalah dengan menanam tanaman pelindung jalan pada tiap-tiap jarak tertentu. Seperti telah diketahui, bahwa setiap tumbuhan akan menghasilkan gas oksigen (O2) pada proses fotosintesa yang memerlukan gas karbon monoksida (CO2). Sedangkan gas oskigen adalah gas yang diperlukan oleh setiap manusia dan hewan dalam bernapas, serta oleh setiap proses pembakaran mesin kendaran bermotor.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada bulan maret 1993-pebruari 1994 yang dilakukan pada tiga kota yaitu Bandung, Bogor dan jakarta menghasilkan kesimpulan adanya pengaruh positif dari adanya tanaman pelindung jalan terhadap tingkat pencemaran udara. Adapun ruas jalan yang digunakan sebagai sampel adalah jalan Sukajadi (Bandung), jalan Siliwangi (Bogor), dan jalan RS Fatmawati (Jakarta). Obyek gas buang yang diteliti adalah gas NOX, yaitu gas NO dan NO2. Gas NOX merupakan gas pencemar yang jarang diperhatikan sekalipun sebenarnya juga berbahaya terhadap kesehatan. Gas NO2, dapat merusak saluran pernapasan dan merusak mata serta pada kadar tertentu dapat mengakibatkan kematian, sedangkan gas NO mampu mengikat hemoglobin darah yang sebenarnya berfungsi untuk mengikat oksigen dalam darah.

Pengukuran gas NOX dilakukan dengan memakai alat spectrophotometry, yang berfungsi mengukur kadar transmitan poluta NOX dari sampel yang diambil dengan memakai tabung pengambil sampel (Absorbing Sampler). Selain itu temperatur harian dan kelembaban udara diukur setiap jam. Sedangkan parameter pengukuran tanaman yang digunakan adalah :
•jenis tanaman
•jarak antar tanaman
•jarak tanaman terhadap tepi perkerasan
•diameter kerimbunan daun vertikal tanaman
•diameter kerimbunan daun horisontal tanaman
•persentase kerimbunan daun
•tinggi tanaman
•tinggi awal kerimbunan daun dari muka tanah

Hasil dari penelitian ini adalah:
1.Pada jalan Sukajadi, Bandung ,LHR = 15.005, tanaman Ganitri yang berjarak tanam rata-rata 25,10 m ,diameter kerimbunan rata-rata (vertikal & horisontal) 8,72 m dan persentase kerimbunan daun per-pohon rata-rata 35,93 % ternyata mengurangi kadar polutan NOX sebesar 38,46 %
2.Pada jalan Siliwangi, Bogor, LHR = 13.745, tanaman Kenari, Akasia, Mahoni, yang berjarak tanam 13,15 m, diameter kerimbunan rata-rata (vertikal & horisontal) 6,24 m dan persentase kerimbunan daun per-pohon rata-rata 57,03 % ternyata mengurangi kadar polutan NOX sebesar 24,68 %
3.Pada jalan RS Fatmawati, Jakarta, LHR = 24.924, tanaman Angsana yang berjarak tanam rata-rata 10,05 m, diameter kerimbunan daun rata-rata (vertikal & horisontal) 6,03 m dan persentase kerimbunan daun per-pohon 71,46 % ternyata mengurangi kadar polutan NOX sebesar 27,73 %
4.Temperatur harian rata-rata lebih rendah dibandingkan ruas jalan tanpa tanaman pelindung
5.Nilai kelembaban udara relatif sama dengan ruas jalan tanpa tanaman pelindung

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tentang keuntungan dari adanya tanaman pelindung jalan, antara lain:
1.mengurangi gas-gas pencemar (CO2,CO,NO2,NO,dll) pada ruas jalan
2.menghasilkan gas oksigen (O2) yang diperlukan dalam pernapasan
3.menjadi perangkap debu-debu yang beterbangan di sekitar ruas jalan
4.menurunkan temperatur rata-rata harian lokasi sekitar ruas jalan
5.menambah keindahan kota, khususnya pada ruas jalan tersebut

Nah, kiranya hasil penelitian diatas sudah cukup memberikan bukti akan besarnya manfaat tanaman pelindung jalan untuk mengurangi polusi. Namun dalam menentukan jenis tanaman apakah yang paling ideal untuk dijadikan sebagai pelindung jalan, tentunya harus dilakukan riset secara mendalam oleh pihak-pihak yang berkompeten.

Saya, sebagai mahasiswa sipil Unibraw tentunya masih awam tentang menentukan jenis tanaman yang ideal tersebut. Secara garis besar sih, paling tidak tanaman tersebut harus memiliki kriteria sebagai berikut :
1.Mudah ditanam di semua jenis tanah
2.Mudah dalam perawatan
3.Berdahan kuat, tidak mudah roboh karena angin kencang
4.Percabangan/ranting tidak menghalangi pandangan pengguna jalan
5.Akar tidak merusak struktur jalan
6.Ukuran daun/bunga/buah kecil-kecil, sehingga bila jatuh tidak membahayakan pengguna jalan
7.Tidak mudah rontok sehingga mengotori badan jalan
Nah, bagaimana pendapat Anda ?

Oleh : M Helmy Hisyam
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 02/07/2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar di bawah ini :