Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 08 Mei 2009

SISTEM ANGKUTAN UMUM MASSAL (SAUM) SOLUSI MENGATASI KEMACETAN DI PERKOTAAN

Kemacetan lalulintas adalah permasalahan transportasi yang tidak akan pernah lepas dari setiap daerah perkotaan, baik di kota-kota di tanah air maupun kota-kota di negara lain. Kota Malang sebagai kota menengah mungkin masih belum terlalu dihadapkan kepada problem yang satu ini, akan tetapi secara perlahan namun pasti kemacetan lalulintas akan tak bisa kita hindari lagi.

Pertambahan jumlah penduduk akibat arus urbanisasi sudah tidak bisa dikendalikan oleh pemerintah kota Malang, mengingat begitu banyaknya faktor-faktor penarik yang dimiliki kota Malang secara langsung akan mengundang penduduk dari daerah luar untuk mencari penghidupan yang lebih baik di kota ini. Begitu pula dengan kota-kota lain seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bandung ternyata menjadi tempat tujuan utama dari kaum urban dalam mencari penghidupan baru.

Tidak dapat dipungkiri, telah terjadi pergeseran pola pencaharian penduduk dari yang semula hanya mengenal bidang agrikultur dan perikanan menuju sektor industri sebagai imbas dari pertumbuhan ekonomi dalam dua dasawarsa terakhir ini. Sedangkan kita tahu bahwa kebanyakan pusat-pusat industri memilih lokasi yang berdekatan dengan perkotaan sebagai daerah konsumen potensial dan tentunya juga karena memiliki prasarana pendistribusian, berupa pelabuhan, bandar udara dan jaringan jalan yang memiliki aksesibilitas tinggi kesegala daerah.

Selain itu daerah perkotaan memiliki sarana-sarana umum yang baik, misalnya pendidikan, kesehatan, perekonomian, kebudayaan dan sebagainya yang merupakan faktor penarik bagi warga luar daerah untuk berbondong-bondong menetap didaerah perkotaan.
Tidaklah mengherankan apabila jumlah penduduk kota melonjak drastis padahal lahan kota relatif tetap. Pertambahan jumlah warga kota tentunya akan menyebabkan kebutuhan warga kota sehingga jumlah pergerakan yang terjadi akan meningkat pula. Kenaikan pergerakan ini akan membuat volume lalulintas makin besar dan akhirnya kapasitas jalan yang tersedia pada ruas-ruas jalan pada akhirnya harus ditingkatkan pula untuk mengimbanginya.

Untuk memperbesar kapasitas jalan, langkah yang paling baik adalah dengan memperlebar badan jalan dan melakukan perbaikan geometri jalan. Selain itu dapat pula dilakukan pemberlakuan aturan tentang jenis-jenis kendaraan boleh melaluinya, penataan parkir, manajemen lalulintas (traffic management) maupun dengan penataan land use secara tepat.

Namun keterbatasan alokasi lahan untuk jaringan jalan di daerah perkotaan yang tidak mampu mengimbangi pertumbuhan jumlah kendaraan pada akhirnya akan menyebabkan metode-metode ini akan mencapai titik jenuh (saturation point) yang tidak mampu lagi mengatasi problem kemacetan lalu lintas pada masa-masa mendatang.

Untuk itulah, studi tentang Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) perlu dimulai sejak sekarang sebagai alternatif moda transportasi kawasan perkotaan pada masa mendatang. Sebagai sarana transportasi masa depan, SAUM haruslah memiliki keunggulan-keunggulan antara lain :
1.Kemampuan daya angkut besar
2.Kecepatan yang tinggi
3.Keamanan terjamin
4.Kenyamanan yang memadai
5.Biaya perjalanan terjangkau
6.Aksesibilitas tinggi
7.Ramah lingkungan

Untuk memenuhi persyaratan itu, maka SAUM harus merupakan sistem transportasi baru yang tidak terikat dengan jaringan jalan raya yang telah ada, dan alternatif terbaik adalah sarana kereta api yang khusus melayani kebutuhan masyarakat di kawasan perkotaan. Adapun penempatan jaringan rel dari kereta api ini dapat dipilih dari tiga alternatif mulai dari yang termurah hingga termahal, yaitu di permukaan tanah (trem), diatas tanah (kereta layang/sky train), maupun bawah tanah (kereta bawah tanah/subway).

Agar memiliki aksesibilitas tinggi maka SAUM harus mempunyai jaringan rel yang meng-akses semua kawasan penting di seluruh penjuru kota. Dan untuk menghemat biaya investasi jaringan, maka panjang prasarana jaringan harus diambil rute selurus mungkin (rute terpendek)

Sebenarnya, penerapan SAUM di beberapa kota besar di Indonesia bukan hal baru. Misalnya kota Surabaya, pada masa kolonial Belanda sudah ada sarana trem yang melayani pergerakan penduduk kota Surabaya pada saat itu. Akan tetapi entah mengapa pad akhirnya trem tersebut akhirnya tidak difungsikan lagi dan sekarang jaringan rel trem tersebut sudah raib entah kemana. Agaknya kita harus mengakui bahwa pemerintah RI pada saat itu belum memiliki kebijakan mengenai transportasi perkotaan yang bersifat strategis atau mungkin karena tidak mempunyai cukup dana untuk mengoperasikan trem sehingga sarana transportasi ini kemudian dihentikan pengoperasiannya. Dan setelah lebih dari lima dasawarsa, akhirnya pemerintah kota Surabaya mulai kerepotan dengan problem kemacetan lalulintas yang serius pada beberapa ruas jalan di Surabaya.

Hambatan terbesar dari penerapan SAUM adalah biaya investasi yang amat mahal, yang meliputi biaya pembangunan awal (stasiun, kereta api, jaringan rel, pelatihan SDM yang mengoperasikan), biaya pemeliharaan serta biaya operasional. Oleh karena itu diperlukan kerjasama pihak swasta yang berani melakukan investasi jangka panjang semacam ini. Dengan pertimbangan tersebut SAUM harus diterapkan pada koridor utama dengan perkiraan jumlah penumpang lebih dari 30.000-40.000 orang/arah/jam. Dan untuk mendapatkan penumpang sebanyak itu maka perlu dilakukan upaya terpola sebagai berikut :
•Adanya sistem pengumpan pada jalur SAUM
•Frekuensi perjalanan kereta api harus sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik kedatangan pengguna jasa pada sisitem tersebut
•Pengembangan lokasi stasiun SAUM sebagi pusat kegiatan yang dapat menarik orang sehingga bisa berfungsi sebagai tujuan/asal perjalanan
•Penerapan sistem penunjang yang dapat menjamin digunakannya sistem kereta api seoptimal mungkin
•Pemberian kemudahan bagi pengguna sistem ini
Saya turut mengajak rekan-rekan mahasiswa sipil Universitas Brawijaya Malang khususnya yang tertarik mendalami bidang transportasi untuk melakukan riset tentang teknologi SAUM mulai sekarang. SAUM adalah solusi terbaik untuk mengatasi banyak sekali problem lalu lintas sebagaimana kita lihat saat ini.

oleh : M Helmy Hisyam
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 15/04/2001

1 komentar:

  1. Trimakasih dengan adanya artikel ini kami bisa dapat memahami apa dan bagaimana SAUM, namun kami perlu tanya bagaimana apabila lokasi penerapan manajemen angkutan umum tersebut mempunyai ruas jalan yang relatif sempit-sempit dan demand penumpang angkutan umum relatif kecil dan tidak merata, manajemen apa yang bisa diterpkan

    BalasHapus

Silahkan Tinggalkan Komentar di bawah ini :