Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 09 Mei 2009

PENERAPAN ATCS (AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM) SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI PERKOTAAN

Bukan hal yang aneh bagi kita bagi hampir setiap kota besar di dunia dihadapkan pada problem transportasi yang serius, antara lain adalah kemacetan dan tundaan pada ruas-ruas jalan terutama di persimpangan jalan. Kondisi semacam itu berlangsung pada saat saat-saat jam sibuk (peak hour), entah itu pada jam keberangkatan menuju kantor dan sekolah (06.30-07.30 WIB), jam pulang sekolah (12.30 –13.30 WIB) maupun jam pulang kantor (16.00 - 17.00 WIB). Percaya atau tidak, fenomena kemacetan lalu lintas di persimpangan terutama pada saat-saat peak hour pasti akan anda jumpai di kota-kota besar seperti Surabaya atau Jakarta.

Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasinya, akan tetapi kebanyakan bahkan boleh dikatakan hampir semua dari metoda tersebut bersifat parsial, contohnya saja untuk mengatasi tundaan disebuah persimpangan maka dilakukan survei arus lalu lintas di sekitar lokasi tersebut, yang hasilnya dipakai untuk menata ulang siklus lampu sinyal pesimpangan supaya didapatkan level kinerja persimpangan yang lebih baik dengan indikator penurunan panjang antrian dan tundaan pada persimpangan bersinyal tersebut.

Dengan penataan ulang pada satu persimpangan saja tentu saja akan merubah pola arus yang keluar dari setiap kaki persimpangan, yang implikasinya tetap akan mempengaruhi ritme arus lalu lintas pada ruas jalan lain. Pada titik tertentu, arus ini justru akan menyebabkan tundaan pada persimpangan lain yang masih memiliki hubungan dengan persimpangan yang baru saja kita tata ulang siklus lampunya. Sederhananya, kita telah berhasil melancarkan arus di satu titik persimpangan, akan tetapi arus yang keluar dari titik tersebut justru membuat kemacetan di titik persimpangan yang lain.

Penataan ritme lalu lintas akan lebih baik apabila pemerintah kota menerapkan teknologi Area Traffic Control System (ATCS) pada semua persimpangan lalu lintas yang ada di kota tersebut. ATCS adalah sebuah sistem pengaturan lalu lintas bersinyal terkoordinasi yang diatur mencakup satu wilayah secara terpusat. Dengan ATCS maka dapat dilakukan upaya manajemen rekayasa lalu lintas yang mengkoordinasikan semua titik-titik persimpangan bersinyal melalui pusat kontrol ATCS, sehingga diperoleh suatu kondisi pergerakan lalu lintas secara efisien. Teknologi ATCS sendiri telah banyak diterapkan di berbagai kota-kota besar di negara-negara maju.

Dengan ATCS, penataan siklus lampu lalu lintas dilakukan berdasar input data lalu lintas yang diperoleh secara real time melalui kamera CCTV pemantau lalu lintas pada titik-titik persimpangan. Penentuan waktu siklus lampu persimpangan dapat diubah berkali-kali dalam satu hari sesuai kebutuhan lalu lintas paling efisien yang mencakup keseluruhan wilayah tersebut.

Untuk itu maka pengoperasian ATCS diatur dengan sebuah sistem kontrol terpadu yang melibatkan beberapa komponen berupa :
1.Pengatur arus persimpangan berupa lampu lalu lintas
2.Penginput data lalu lintas berupa kamera CCTV pemantau
3.Pengirim data berupa jaringan kabel data atau pemancar gelombang
4.Software sistem ATCS
5.Ruang kontrol (Central Control Room) ATCS plus operatornya

Beberapa penelitian berhasil membuktikan bahwa penerapan ATCS dapat berpengaruh secara signifikan dalam memecahkan masalah-masalah lalu lintas di perkotaan. Indikator perbaikan kinerja persimpangan dapat dilihat dengan adanya penurunan waktu tundaan, panjang antrian, derajat kejenuhan dan waktu tempuh perjalanan yang lebih singkat. Sekalipun demikian sistem ATCS tetap memiliki kelemahan berupa biaya investasi, perawatan dan operasional yang relatif mahal terlebih jika mengingat beberapa kebiasaan buruk kalangan masyarakat kita yang “kurang merawat” bahkan suka menjahili perlengkapan fasilitas-fasilitas umum.
Nah, bagaimana dengan pendapat Anda ?

oleh : M Helmy Hisyam
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 08/02/2002

Jumat, 08 Mei 2009

SISTEM ANGKUTAN UMUM MASSAL (SAUM) SOLUSI MENGATASI KEMACETAN DI PERKOTAAN

Kemacetan lalulintas adalah permasalahan transportasi yang tidak akan pernah lepas dari setiap daerah perkotaan, baik di kota-kota di tanah air maupun kota-kota di negara lain. Kota Malang sebagai kota menengah mungkin masih belum terlalu dihadapkan kepada problem yang satu ini, akan tetapi secara perlahan namun pasti kemacetan lalulintas akan tak bisa kita hindari lagi.

Pertambahan jumlah penduduk akibat arus urbanisasi sudah tidak bisa dikendalikan oleh pemerintah kota Malang, mengingat begitu banyaknya faktor-faktor penarik yang dimiliki kota Malang secara langsung akan mengundang penduduk dari daerah luar untuk mencari penghidupan yang lebih baik di kota ini. Begitu pula dengan kota-kota lain seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bandung ternyata menjadi tempat tujuan utama dari kaum urban dalam mencari penghidupan baru.

Tidak dapat dipungkiri, telah terjadi pergeseran pola pencaharian penduduk dari yang semula hanya mengenal bidang agrikultur dan perikanan menuju sektor industri sebagai imbas dari pertumbuhan ekonomi dalam dua dasawarsa terakhir ini. Sedangkan kita tahu bahwa kebanyakan pusat-pusat industri memilih lokasi yang berdekatan dengan perkotaan sebagai daerah konsumen potensial dan tentunya juga karena memiliki prasarana pendistribusian, berupa pelabuhan, bandar udara dan jaringan jalan yang memiliki aksesibilitas tinggi kesegala daerah.

Selain itu daerah perkotaan memiliki sarana-sarana umum yang baik, misalnya pendidikan, kesehatan, perekonomian, kebudayaan dan sebagainya yang merupakan faktor penarik bagi warga luar daerah untuk berbondong-bondong menetap didaerah perkotaan.
Tidaklah mengherankan apabila jumlah penduduk kota melonjak drastis padahal lahan kota relatif tetap. Pertambahan jumlah warga kota tentunya akan menyebabkan kebutuhan warga kota sehingga jumlah pergerakan yang terjadi akan meningkat pula. Kenaikan pergerakan ini akan membuat volume lalulintas makin besar dan akhirnya kapasitas jalan yang tersedia pada ruas-ruas jalan pada akhirnya harus ditingkatkan pula untuk mengimbanginya.

Untuk memperbesar kapasitas jalan, langkah yang paling baik adalah dengan memperlebar badan jalan dan melakukan perbaikan geometri jalan. Selain itu dapat pula dilakukan pemberlakuan aturan tentang jenis-jenis kendaraan boleh melaluinya, penataan parkir, manajemen lalulintas (traffic management) maupun dengan penataan land use secara tepat.

Namun keterbatasan alokasi lahan untuk jaringan jalan di daerah perkotaan yang tidak mampu mengimbangi pertumbuhan jumlah kendaraan pada akhirnya akan menyebabkan metode-metode ini akan mencapai titik jenuh (saturation point) yang tidak mampu lagi mengatasi problem kemacetan lalu lintas pada masa-masa mendatang.

Untuk itulah, studi tentang Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) perlu dimulai sejak sekarang sebagai alternatif moda transportasi kawasan perkotaan pada masa mendatang. Sebagai sarana transportasi masa depan, SAUM haruslah memiliki keunggulan-keunggulan antara lain :
1.Kemampuan daya angkut besar
2.Kecepatan yang tinggi
3.Keamanan terjamin
4.Kenyamanan yang memadai
5.Biaya perjalanan terjangkau
6.Aksesibilitas tinggi
7.Ramah lingkungan

Untuk memenuhi persyaratan itu, maka SAUM harus merupakan sistem transportasi baru yang tidak terikat dengan jaringan jalan raya yang telah ada, dan alternatif terbaik adalah sarana kereta api yang khusus melayani kebutuhan masyarakat di kawasan perkotaan. Adapun penempatan jaringan rel dari kereta api ini dapat dipilih dari tiga alternatif mulai dari yang termurah hingga termahal, yaitu di permukaan tanah (trem), diatas tanah (kereta layang/sky train), maupun bawah tanah (kereta bawah tanah/subway).

Agar memiliki aksesibilitas tinggi maka SAUM harus mempunyai jaringan rel yang meng-akses semua kawasan penting di seluruh penjuru kota. Dan untuk menghemat biaya investasi jaringan, maka panjang prasarana jaringan harus diambil rute selurus mungkin (rute terpendek)

Sebenarnya, penerapan SAUM di beberapa kota besar di Indonesia bukan hal baru. Misalnya kota Surabaya, pada masa kolonial Belanda sudah ada sarana trem yang melayani pergerakan penduduk kota Surabaya pada saat itu. Akan tetapi entah mengapa pad akhirnya trem tersebut akhirnya tidak difungsikan lagi dan sekarang jaringan rel trem tersebut sudah raib entah kemana. Agaknya kita harus mengakui bahwa pemerintah RI pada saat itu belum memiliki kebijakan mengenai transportasi perkotaan yang bersifat strategis atau mungkin karena tidak mempunyai cukup dana untuk mengoperasikan trem sehingga sarana transportasi ini kemudian dihentikan pengoperasiannya. Dan setelah lebih dari lima dasawarsa, akhirnya pemerintah kota Surabaya mulai kerepotan dengan problem kemacetan lalulintas yang serius pada beberapa ruas jalan di Surabaya.

Hambatan terbesar dari penerapan SAUM adalah biaya investasi yang amat mahal, yang meliputi biaya pembangunan awal (stasiun, kereta api, jaringan rel, pelatihan SDM yang mengoperasikan), biaya pemeliharaan serta biaya operasional. Oleh karena itu diperlukan kerjasama pihak swasta yang berani melakukan investasi jangka panjang semacam ini. Dengan pertimbangan tersebut SAUM harus diterapkan pada koridor utama dengan perkiraan jumlah penumpang lebih dari 30.000-40.000 orang/arah/jam. Dan untuk mendapatkan penumpang sebanyak itu maka perlu dilakukan upaya terpola sebagai berikut :
•Adanya sistem pengumpan pada jalur SAUM
•Frekuensi perjalanan kereta api harus sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik kedatangan pengguna jasa pada sisitem tersebut
•Pengembangan lokasi stasiun SAUM sebagi pusat kegiatan yang dapat menarik orang sehingga bisa berfungsi sebagai tujuan/asal perjalanan
•Penerapan sistem penunjang yang dapat menjamin digunakannya sistem kereta api seoptimal mungkin
•Pemberian kemudahan bagi pengguna sistem ini
Saya turut mengajak rekan-rekan mahasiswa sipil Universitas Brawijaya Malang khususnya yang tertarik mendalami bidang transportasi untuk melakukan riset tentang teknologi SAUM mulai sekarang. SAUM adalah solusi terbaik untuk mengatasi banyak sekali problem lalu lintas sebagaimana kita lihat saat ini.

oleh : M Helmy Hisyam
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 15/04/2001

TANAMAN PELINDUNG JALAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI POLUTAN GAS BUANG KENDARAAN

Polusi udara adalah salah satu permasalahan yang tidak terpisahkan dari sekian banyak permasalahan lalu lintas yang harus dicarikan solusi untuk mengatasinya. Hal ini perlu dimaklumi, karena setiap kendaraan bermotor yang melaju di jalanan pasti akan menghasilkan gas buang dari mesin penggerak kendaraan itu, entah jenis mesin diesel ataupun mesin bensin. Dengan semakin besarnya Lintas Harian Rata-Rata (LHR) pada suatu ruas jalan tentunya akan berpengaruh pada semakin besarnya akumulasi gas buang yan dihasilkan oleh tiap-tiap kendaraan tersebut.

Jenis-jenis gas buang yang dihasilkan oleh sebuah proses pembakaran yang terjadi pada mesin kendaran adalah sangat bervariasi, antara lain adalah gas karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Nitrogen Monoksida (NO), dan sebagainya. Selain itu juga dihasilkan partikel-partikel debu karbon yang terbentuk dari proses pembakaran yang buruk dan hasil gesekan antara ban dengan perkerasan jalan ataupun kampas rem. Sedangkan persentase dari gas-gas tersebut yang dihasilkan oleh proses pembakaran satu mesin kendaraan tentu berbeda dengan mesin kendaran lainnya, tergantung kepada :

1.Jenis bahan bakar yang digunakan ( premium, premix, solar, gas/BBG)
2.Jenis mesin yang digunakan (bensin 2tak, bensin 4tak, diesel)
3.Kualitas proses pembakaran yang dilakukan (buruk, sedang, sempurna)

Perlu diketahui bahwa hampir semua gas polutan dari mesin kendaran memiliki daya pencemar yang kuat terhadap lingkungan hidup, serta memiliki pengaruh buruk terhadap kondisi kesehatan mahluk hidup, terutama kepada masyarakat pengguna lalu lintas dan warga masyarakat yang tinggal atau bekerja di sekitar ruas jalan tersebut (usaha pertokoan, PKL, juru parkir, sopir angkutan umum dan polisi lalu lintas).

Adapun terhadap lingkungan hidup, tingginya tingkat pencemaran udara akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1.kualitas udara menurun drastis (terasa pengap)
2.temperatur rata-rata harian sekitar ruas jalan lebih tinggi daripada tempat lainnya
3.lingkungan sekitar ruas jalan cenderung banyak berdebu

Oleh karena itulah perlu dipertimbangkan untuk melakukan usaha-usaha menyeluruh untuk menurunkan tingkat pencemaran udara pada sebuah ruas jalan, baik dari segi sarana lalu lintas ( semisal membuat kendaraan bertenaga listrik), segi kelembagaan (dengan membuat regulasi jenis kendaraan yang diperbolehkan melewati ruas jalan tertentu), maupun dari segi prasarana lalu lintas itu sendiri.

Adapun usaha menurunkan tingkat pencemaran udara dari segi prasarana lalu lintas adalah dengan menanam tanaman pelindung jalan pada tiap-tiap jarak tertentu. Seperti telah diketahui, bahwa setiap tumbuhan akan menghasilkan gas oksigen (O2) pada proses fotosintesa yang memerlukan gas karbon monoksida (CO2). Sedangkan gas oskigen adalah gas yang diperlukan oleh setiap manusia dan hewan dalam bernapas, serta oleh setiap proses pembakaran mesin kendaran bermotor.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada bulan maret 1993-pebruari 1994 yang dilakukan pada tiga kota yaitu Bandung, Bogor dan jakarta menghasilkan kesimpulan adanya pengaruh positif dari adanya tanaman pelindung jalan terhadap tingkat pencemaran udara. Adapun ruas jalan yang digunakan sebagai sampel adalah jalan Sukajadi (Bandung), jalan Siliwangi (Bogor), dan jalan RS Fatmawati (Jakarta). Obyek gas buang yang diteliti adalah gas NOX, yaitu gas NO dan NO2. Gas NOX merupakan gas pencemar yang jarang diperhatikan sekalipun sebenarnya juga berbahaya terhadap kesehatan. Gas NO2, dapat merusak saluran pernapasan dan merusak mata serta pada kadar tertentu dapat mengakibatkan kematian, sedangkan gas NO mampu mengikat hemoglobin darah yang sebenarnya berfungsi untuk mengikat oksigen dalam darah.

Pengukuran gas NOX dilakukan dengan memakai alat spectrophotometry, yang berfungsi mengukur kadar transmitan poluta NOX dari sampel yang diambil dengan memakai tabung pengambil sampel (Absorbing Sampler). Selain itu temperatur harian dan kelembaban udara diukur setiap jam. Sedangkan parameter pengukuran tanaman yang digunakan adalah :
•jenis tanaman
•jarak antar tanaman
•jarak tanaman terhadap tepi perkerasan
•diameter kerimbunan daun vertikal tanaman
•diameter kerimbunan daun horisontal tanaman
•persentase kerimbunan daun
•tinggi tanaman
•tinggi awal kerimbunan daun dari muka tanah

Hasil dari penelitian ini adalah:
1.Pada jalan Sukajadi, Bandung ,LHR = 15.005, tanaman Ganitri yang berjarak tanam rata-rata 25,10 m ,diameter kerimbunan rata-rata (vertikal & horisontal) 8,72 m dan persentase kerimbunan daun per-pohon rata-rata 35,93 % ternyata mengurangi kadar polutan NOX sebesar 38,46 %
2.Pada jalan Siliwangi, Bogor, LHR = 13.745, tanaman Kenari, Akasia, Mahoni, yang berjarak tanam 13,15 m, diameter kerimbunan rata-rata (vertikal & horisontal) 6,24 m dan persentase kerimbunan daun per-pohon rata-rata 57,03 % ternyata mengurangi kadar polutan NOX sebesar 24,68 %
3.Pada jalan RS Fatmawati, Jakarta, LHR = 24.924, tanaman Angsana yang berjarak tanam rata-rata 10,05 m, diameter kerimbunan daun rata-rata (vertikal & horisontal) 6,03 m dan persentase kerimbunan daun per-pohon 71,46 % ternyata mengurangi kadar polutan NOX sebesar 27,73 %
4.Temperatur harian rata-rata lebih rendah dibandingkan ruas jalan tanpa tanaman pelindung
5.Nilai kelembaban udara relatif sama dengan ruas jalan tanpa tanaman pelindung

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tentang keuntungan dari adanya tanaman pelindung jalan, antara lain:
1.mengurangi gas-gas pencemar (CO2,CO,NO2,NO,dll) pada ruas jalan
2.menghasilkan gas oksigen (O2) yang diperlukan dalam pernapasan
3.menjadi perangkap debu-debu yang beterbangan di sekitar ruas jalan
4.menurunkan temperatur rata-rata harian lokasi sekitar ruas jalan
5.menambah keindahan kota, khususnya pada ruas jalan tersebut

Nah, kiranya hasil penelitian diatas sudah cukup memberikan bukti akan besarnya manfaat tanaman pelindung jalan untuk mengurangi polusi. Namun dalam menentukan jenis tanaman apakah yang paling ideal untuk dijadikan sebagai pelindung jalan, tentunya harus dilakukan riset secara mendalam oleh pihak-pihak yang berkompeten.

Saya, sebagai mahasiswa sipil Unibraw tentunya masih awam tentang menentukan jenis tanaman yang ideal tersebut. Secara garis besar sih, paling tidak tanaman tersebut harus memiliki kriteria sebagai berikut :
1.Mudah ditanam di semua jenis tanah
2.Mudah dalam perawatan
3.Berdahan kuat, tidak mudah roboh karena angin kencang
4.Percabangan/ranting tidak menghalangi pandangan pengguna jalan
5.Akar tidak merusak struktur jalan
6.Ukuran daun/bunga/buah kecil-kecil, sehingga bila jatuh tidak membahayakan pengguna jalan
7.Tidak mudah rontok sehingga mengotori badan jalan
Nah, bagaimana pendapat Anda ?

Oleh : M Helmy Hisyam
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 02/07/2001

Ada Apa Dengan Truk Kontainer ?

Suatu sore, saya membaca Harian Kompas, sebuah surat kabar terbitan Ibukota yang memberitakan tentang ratusan sopir truk kontainer beserta buruh angkut barang di Jawa Barat yang berunjuk rasa akibat adanya aturan kepolisian setempat yang melarang truk kontainer untuk beroperasi pada jam-jam tertentu. Pihak kepolisian memberlakukan aturan tersebut dengan alasan, bahwa truk-truk segede gajah itulah yang menjadi penyebab utama kemacetan lalu lintas pada jalur-jalur utama di Jawa Barat, terutama pada jam-jam sibuk.

Apalagi bila kebetulan ada truk kontainer yang selip atau mungkin mengalami kecelakaan, dapat dipastikan kemacetan akan terjadi selama berjam-jam, dan yang terkena getah paling banyak tentunya pihak kepolisian sebagai penanggung jawab kewenangan dalam mengatur kelancaran lalu lintas. Selain itu truk kontainer juga dituduh sebagai biangnya (tapi bukan Extra Joss lho !) penyebab kerusakan jalan raya, apalagi setelah musim banjir beberapa bulan yang lalu.

Tersenyum, cuma itu yang bisa saya lakukan setelah membaca berita demonstrasi ala sopir kontainer yang pake acara membunyikan klakson truk sekelas trailer rame-rame segala. Saya nggak bisa membayangkan betapa gaduhnya saat itu, mungkin layak untuk dicatat dalam MURI. Sebenarnya mereka sama-sama benar kok, baik sopir kontainer maupun pihak kepolisian. Sopir kontainer berhak untuk demo, lha wong sebagai warga yang taat bayar pajak tentunya berhak untuk menggunakan fasilitas jalan yang ada, tanpa terikat oleh kapan mereka boleh memakai ruas jalan tersebut. Sebagai orang yang kerjanya mengantar barang, tentunya mereka ingin memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen agar dapat mengantarkan barang secepat mungkin dan tepat waktu. Kalau dihambat oleh batasan waktu beroperasi, kapan barang bisa sampai kepada konsumen ? padahal kita semua tahu kalau truk kontainer itu jalannya kayak putri solo, begitu kalemnya (mungkin lantaran mereka taat lalu lintas sehingga nggak mau ngebut di jalan, atau lantaran memang nggak mampu belari kencang ?) sehingga menyebabkan terjadinya ular-ularan mobil-mobil di belakangnya dengan truk kontainer segede gajah sebagai kepalanya. Lebih buruk lagi, bila ada trailer yang ngguling di jalan, jangan harap perjalanan anda bakal tepat waktu !

Sedangkan pihak kepolisian, sah-sah saja melarang truk kontainer beroperasi kalau memang keberadaannya akan menghambat kelancaran lalu lintas. Sebagai abdi negara yang bertanggung jawab, tentunya mereka ingin melaksanakan kewajiban dengan sebaik mungkin, yaitu menjaga kelancaran lalu lintas. Kalau nggak lancar, tentunya mereka bakal diprotes oleh banyak orang dan itu akan menambah beban moral bagi mereka. Bukankah pengguna jalan itu banyak dan semua ingin lancar, bukan cuma sopir truk kontainer saja ?

Bila ditelaah, sebenarnya ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi problem lalu lintas akibat truk kontainer/trailer, yang antara lain adalah :

1.Melakukan pelebaran jalan pada jalur-jalur dimana volume lalu lintas adalah cukup padat, sehingga truk trailer dan kendaraan yang berjalan lambat harus melalui lajur khusus yang tidak akan mengganggu kendaraan yang bergerak lebih cepat.
2.Memperbaiki geometri jalan, sehingga pada jalur-jalur tertentu (terutama pada tanjakan, turunan dan tikungan) tidak akan meperberat kinerja mesin trailer secara berlebihan yang mengakibatkan kecepatannya menurun tajam dan mengganggu kendaraan lain di belakangnya. Bila tidak, maka harus dibuat semacam lajur pendakian bagi kendaraan-kendaraan berat.
3.Bila perlu, pada titik-titik tertentu dibuat jalur khusus semacam jalan tol jarak pendek untuk trailer dan kendaraan dengan bobot tertentu, misalnya 10 ton keatas. Akan tetapi harus dilihat dulu kelayakannya, agar tidak menjadi proyek pemborosan.
4.Kalau memang pemerintah tidak mampu memperbaiki prasarana jalan, terpaksa harus dibuat regulasi yang mengatur jam operasi truk-truk kontainer seperti yang dilakukan di Jawa Barat. Imbasnya memang merugikan pengemudi trailer dan pengusaha angkutan, tapi gimana lagi ? Apakah mereka bersedia ditarik urunan untuk memperbaiki prasarana jalan yang memang masih terbatas ?
5.Melakukan sanksi berat terhadap kendaraan berat/trailer yang melanggar kelas jalan, karena akan mempercepat kerusakan badan jalan.
6.Melakukan regulasi yang mengatur spesifikasi teknis minimum kendaraan berat sekelas trailer, misalnya kekuatan mesin minimum, dimensi, sistem pengereman, yang semuanya bertujuan untuk memperbaiki performa kendaraan saat di jalan sehingga tidak mengganggu laju kendaraan lain.
7.Memberikan pengawasan yang ketat terhadap pengemudi trailer dalam mengoperasikan kendaraan secara benar sehingga tidak membahayakan keselamatan diri dan orang lain. Kesalahan mereka yang paling sering terlihat adalah, mengemudikan truk terlalu ketengah jalan padahal jalannya nggremet sehingga mengganggu laju kendaraan lain.
8.Mencarikan alternatif moda transportasi lainnya untuk mengangkut kontainer tersebut.

Bukankah masih ada kereta api, sarana angkutan yang terkenal dengan ketangguhan dalam hal mengangkut beban besar sekalipun pada rute jarak jauh ?
Seandainya saya ditanya mana alternatif terbaik untuk dipilih, maka saya akan memilih alternatif ke-8. Bagaimanapun jua, dalam konteks jangka panjang angkutan barang berbasis jalan raya memiliki lebih banyak kendala untuk dikendalikan secara cermat.

Dengan beragamnya kendaraan yang melalui satu jalur jalan raya tentunya lebih sulit untuk dikendalikan, selain dengan melakukan management demand secara ketat. Seandainyapun pemerintah punya dana untuk melakukan pelebaran jalan, problem sosial dari kaum tergusur pasti timbul dan membuat pemerintah musti berpikir dua kali untuk melakukannya. So, pilih aja kereta api !

Permasalahannya, mengapa pemerintah selama ini kurang menitikberatkan kereta api sebagai prioritas moda angkutan barang sebagaimana di negara-negara maju? Padahal semua pasti tahu bahwa angkutan kereta api memiliki banyak keunggulan dibandingkan moda angkutan darat lain. Memang benar bahwa membangun jaringan kereta api butuh modal besar, tetapi sifatnya kan berjangka panjang ? Kalau kita mau meneliti, banyak sekali rel kereta api peninggalan jaman kolonial yang sampai sekarang masih berfungsi dengan baik, begitu pula dengan sistem persinyalannya. Begitu pula dengan bangunan stasiun-stasiun yang ada, berapa banyak yang dibangun pada masa pasca kemerdekaan ?

Daripada pemerintah buang-buang uang ratusan triliun untuk nalangi utang konglomerat bermasalah yang nggak bisa ditagih lagi dan hanya menguntungkan segelintir orang, kenapa tidak untuk memperbaiki prasarana transportasi yang bermanfaat untuk rakyat banyak ?
Bagaimana pendapat anda ?

oleh : M Helmy Hisyam
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 15/04/2002

PROBLEMA LALU LINTAS, TANGGUNG JAWAB SIAPA ?

Hampir semua orang, terutama bagi yang tinggal di kawasan kota besar pasti pernah merasakan betapa tidak menyenangkannya bila satu ketika harus terjebak dalam sebuah kemacetan lalu lintas, terlebih lebih bagi mereka yang sedang terburu-buru oleh urusan penting. Kemacetan lalu lintas di kota-kota besar memang menjadi satu problem serius, yang seringkali terjadi di dekat persimpangan tak berlampu, perlintasan kereta api, ataupun kawasan keramaian pasar. Sumpah serapah dan makian pun pasti segera terlontar, meskipun tidak jelas entah kepada siapa.

Ibarat sebuah bencana alam, problem kemacetan lalu lintas memang tidak pernah memilih ‘korban’. Entah dia mengendarai sepeda motor, mobil mewah, mobil niaga hingga yang menumpang kendaraan umum, apabila situasi lalu lintas di jalan tersebut memang mengharuskan terjadinya kemacetan lalu lintas, maka terjebaklah mereka semua dalam cengkeraman monster yang satu ini.

Beruntunglah kita yang tinggal di kota Malang karena sampai saat ini kondisi lalu lintas disini masih jarang mengalami kondisi macet semacam itu. Boleh dibilang, jalanan kota Malang memang belum terlalu padat oleh lalu lintas kendaraan seperti halnya di kota-kota besar seperti kota Surabaya atau kota Jakarta. Namun secara perlahan namun pasti mulai muncul titik-titik kemacetan lalu lintas di kota Malang. Sebut saja kawasan sekitar terminal Arjosari, pasar Dinoyo, pasar Blimbing atau persimpangan terminal Gadang yang hampir setiap hari mulai akrab dengan tundaan/kemacetan lalu lintas. Bila hal ini tidak segera diantisipasi mulai sekarang, tidak mustahil dalam beberapa tahun kedepan titik–titik kemacetan di kota Malang akan semakin bertambah banyak.

Sekarang timbul satu pertanyaan besar, siapa yang paling bertanggung jawab atas terjadinya sebuah tundaan/kemacetan lalu lintas pada satu ruas jalan? Seorang perwira polisi di kota Malang pernah bercerita kepada saya bahwa pihaknya sering mendapat kecaman masyarakat bila terjadi kemacetan lalu lintas, karena dianggap polisi tidak becus dalam mengatur lalu lintas. Selain itu satu saat seorang insinyur sipil pegawai bidang perencanaan jalan Dinas PU kodya Malang juga mengeluh kepada saya bahwa masyarakat selalu menuntut lalu lintas yang lancar bebas hambatan, tetapi saat diadakan sosialisasi rencana pelebaran jalan selalu ribut meminta ganti rugi tinggi sehingga biaya pelaksanaan proyek kalah besar dengan biaya pembebasan tanah untuk pelebaran jalan tersebut. Akibatnya, katanya, pelebaran jalan yang dilakukan tidak bisa maksimal sesuai kebutuhan ideal arus lalu lintas pada ruas jalan tersebut. Selain itu ada yang menyalahkan Dinas Tata Kota karena dianggap tidak tepat dalam membuat perencanaan tata kota untuk kota Malang. Belum lagi yang mempersalahkan PKL yang seenaknya menggelar dagangannya sampai ke badan jalan, atau Telkom/PDAM yang seenaknya membuat galian di jalan. Kalau semua menunjuk yang lain, lalu siapa yang sebenarnya paling bertanggung jawab?

Problema lalu lintas boleh dikatakan merupakan persoalan yang paling rumit dibanding persoalan bidang-bidang sipil lainnya. Didalamnya saling terkait berbagai aspek, yang sebagian besar bahkan tidak ada hubungannya dengan bidang sipil itu sendiri. Namun, secara garis besar ada tiga unsur yang berkaitan dengan permasalahan transportasi, yaitu unsur prasarana, unsur sarana dan sistem transportasi. Unsur prasarana melingkupi jaringan jalan beserta rambu-rambu dan perlengkapannya, unsur sarana meliputi segala kendaraan yang menggunakan jaringan jalan tersebut serta unsur sistem yang melingkupi semua pihak yang berperan dalam menciptakan tatanan lalu lintas pada jaringan jalan tersebut.

Oleh karena itu segala persoalan yang terjadi pada satu ruas jalan harus dilihat kembali dari tiga hal tersebut. Bagaimanapun jua, sebuah ruas jalan yang dibangun merupakan hasil perencanaan dari beberapa tahapan yang dilakukan oleh perencana jalan, yang tentunya ditentukan untuk melayani beban arus lalu lintas sesuai kapasitas rencana tertentu.

Sebenarnya penyebab problem lalu lintas sederhana saja, yaitu bila volume arus lalu lintas melampaui kapasitas rencana, atau kapasitas jalan menurun drastis akibat gangguan sehingga tidak sebanding dengan beban arus lalu lintas, maka otomatis LOS (Level of Service) menurun dan tundaan/kemacetan lalu lintas takkan dapat dihindarkan lagi. Bila terjadi tundaan/kemacetan lalu lintas boleh jadi dikarenakan oleh hal-hal dibawah ini :

1.Volume arus lalu lintas tidak sebanding dengan kapasitas rencana jalan karena penataan land use yang tidak tepat
2.Pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan perkembangan jaringan jalan sehingga timbul kepadatan lalu lintas yang berlebihan.
3.Kapasitas rencana jalan memang sudah tidak sesuai dengan perkembangan lalu lintas saat ini, sehingga perlu dilakukan perencanaan ulang kembali
4.Perilaku dari sebagian pengguna jalan (terutama sopir angkutan umum) yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas terutama pada persimpangan tak berlampu yang akhirnya menyebabkan kemacetan lalu lintas
5.Kegiatan parkir kendaraan di tepi jalan (on street) yang menyebabkan menurunnya kapasitas rencana jalan dan menghambat arus lalu lintas
6.Menurunnya kapasitas jalan akibat kegiatan PKL yang menggelar dagangan hingga memakan sebagian badan jalan
7.Adanya kegiatan Telkom/PDAM yang membuat galian di jalan sehingga kapasitas jalan saat itu menurun drastis
8.Adanya pertemuan dengan kegiatan moda angkutan lain, misalnya persilangan ruas jalan dengan perlintasan kereta api
9.Drainase jalan yang kurang memadai sehingga pada saat tertentu (terutama pada musim penghujan) timbul genangan air di badan jalan yang mengakibatkan hambatan pada arus lalu lintas
10.Banyaknya kendaraan besar yang berjalan dibawah kecepatan rencana sehingga timbul tundaan, dan pada titik persimpangan akan dapat menyebabkan kemacetan pada arus lalu lintas
11.Adanya gangguan khusus pada ruas jalan, misalnya karena adanya pawai, unjuk rasa, kecelakaan lalu lintas, sehingga menghambat arus lalu lintas

Dengan melihat hal-hal di atas, maka tidak bijaksana apabila kita lantas melemparkan tanggung jawab pada satu pihak saja, karena begitu banyak faktor yang turut memiliki ‘andil’ dari sebuah tundaan/kemacetan lalu lintas. Bila dirinci, pihak-pihak yang turut terlibat pada kelancaran arus lalu lintas sebuah ruas jalan adalah:

1.Bappeda, sebagai pihak yang merencanakan jaringan jalan
2.Dinas Tata Kota, sebagai pihak yang membuat master plan kota yang tentu berpengaruh pada penataan land use sebagai faktor utama terjadinya bangkitan dan tarikan arus lalu lintas pada suatu kota
3.Dinas PU, sebagai pihak yang diserahi pelaksanaan dan pengawasan pembangunan jaringan jalan yang berpengaruh pada kualitas geometri dan perkerasan jalan serta pengaturan drainasenya
4.DLLAJ, sebagai pihak yang diserahi mengatur operasional jalan raya, menyediakan dan memelihara segala perlengkapan jalan (rambu & lampu lalu lintas), mengeluarkan trayek kendaraan umum, menguji kelaikan kendaraan maupun kegiatan perparkiran
5.Kepolisian, dalam hal ini adalah Satlantas sebagai aparat yang bertugas mengawasi dan menjamin ketertiban berlalu lintas sehari-hari dari masyarakat pengguna jalan
6.Masyarakat, dalam hal ini adalah masyarakat lingkungan sekitar jalan dan masyarakat pengguna jalan yang tentunya memiliki kewajiban untuk mematuhi segala peraturan lalun lintas
7.Badan usaha yang turut menggunakan areal sekitar jalan, yaitu PLN, PDAM serta Telkom

Oleh karena itu adalah lebih baik jika dilakukan koordinasi yang baik antara pihak-pihak tersebut untuk bersama-sama duduk dalam satu meja guna mencari solusi terbaik yang disepakati bersama untuk menciptakan dan menjaga kondisi lalu lintas yang tertib dan aman. Janganlah satu pihak melemparkan tanggung jawab kepada yang lain, karena pokok permasalahan lalu lintas adalah lemahnya koordinasi dari pihak-pihak yang saling berpengaruh pada kelancaran arus lalu lintas. Bila kebiasaan ini masih tetap ada, sampai kapanpun problem lalu lintas tidak akan terselesaikan dengan baik karena sebenarnya semua pihak turut bertanggung jawab atas kelancaran lalu lintas.

oleh : M Helmy Hisyam
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 05/04/2002

Jumat, 01 Mei 2009

10 Tips Jitu Menjual Rumah Agar Cepat Laku

Setiap pemasaran produk harus memiliki stategi sendiri-sendiri agar mudah diserap konsumen, yang berkaitan dengan tipe produk, kapan produk tersebut dibutuhkan, dan segment pasar yang membutuhkan. Begitu pula dengan rumah sebagai produk, tentunya memerlukan strategi tersendiri agar cepat laku.

Yang jelas, strategi menjual rumah tentunya sangat berbeda dengan menjual beras, apalagi jika dibandingkan dengan strategi menjual pisang goreng. Bagi anda yang kebetulan hendak menjual rumah anda sendiri, ada baiknya untuk mencoba 10 tips jitu dari www.birobangunan.com sebagai berikut :

1.Lakukan ‘Make Over’ rumah
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pembersihan menyeluruh di setiap sudut rumah, sekaligus untuk mengecek kondisinya. Bila ada bagian rumah yang perlu dibenahi, lakukan perbaikan kecil. Ada baiknya bila anda lakukan pengecatan rumah dan ganti dengan warna-warna yang saat ini sedang tren. Kalau perlu, lakukan “make over” agar tampilan rumah tampak baru. Sebagian besar pembeli (tentunya bukan broker/membeli rumah untuk dijual lagi) tentu ingin membeli rumah yang “siap huni”, bukan rumah yang “siap diperbaiki”.



2.Pasang papan tulisan yang mencolok

Selanjutnya, pasanglah di muka rumah, papan bertuliskan ‘RUMAH DIJUAL ’ atau ‘RUMAH DIJUAL TANPA PERANTARA’ dengan ukuran dan warna yang mencolok sehingga mudah dibaca orang. Jangan lupa cantumkan nomor telepon agar orang bisa lebih mudah menghubungi anda. Jika anda ingin menjual rumah secara langsung, lebih baik pilih tulisan sesuai opsi kedua sehingga anda tidak perlu buang-buang waktu untuk bertemu dengan broker/makelar rumah.

3.Pasang petunjuk arah ke rumah anda
Mudahkan orang untuk menemukan lokasi rumah anda, terutama jika kebetulan rumah anda berada di dalam gang. Pasang papan petunjuk arah ke rumah anda di tempat yang sering dilalui orang dengan tulisan sama dengan poin nomor 2. Bila perlu lengkapi pula dengan peta/denah agar rumah anda “mudah” ditemukan.

4.Iklankan rumah anda
Jangan lupa iklankan rumah anda melalui berbagai cara :
- Pasang Iklan Baris di surat kabar
- Pasang Iklan di Internet
- Tempelkan brosur di tempat umum seperti dekat pasar, halte, sekolah, kampus dll.
Sebaiknya lengkapi iklan anda dengan foto rumah, peta, beserta keunggulan-keunggulan rumah anda misalnya : Bangunan Baru, Lengkap Listrik + Telepon + PDAM, Ada Sumur, Ada Pagar, Ada Kamar Pembantu, Bebas Banjir, Hanya 10 Menit Dari Sekolah XXX, Dekat Terminal, dll. Tapi ingat, upayakan menulis sejujurnya daripada calon pembeli anda malah kecewa...

5.Gunakan Network anda
Ini adalah cara mudah, murah sekaligus kemungkinan berhasilnya transaksi akan lebih besar. Tawarkan saja rumah anda kepada orang-orang yang telah anda kenal selama ini, misalnya : kerabat / famili, tetangga , rekan kerja / relasi bisnis, teman-teman di Mailing List / Website Social Neworking. Karena sudah saling mengenal, umumnya tingkat kepercayaan juga makin besar. Mungkin mereka sedang tidak membutuhkan beli rumah, namun paling tidak mungkin saja mereka akan mereferensikan rumah anda pada network mereka. Jangan lupa memberi mereka reward jika anda mendapat pembeli lewat referensi mereka, demi menjaga hubungan baik anda selama ini.

6.Buat acara semacam ‘open house’ di rumah anda
Sekali-kali, buatlah acara semacam ‘open house’ dengan mengundang netwok anda di rumah yang hendak dijual. Pilih hari yang longgar sehingga banyak orang bisa berkesempatan hadir. Lewat acara ini, minimal mereka bisa melihat-lihat setiap sudut rumah dan memberikan penilaian tentang rumah anda pada orang yang mereka referensikan. Ibarat dealer mobil, minimal anda sudah memberi kesempatan ‘test drive’ pada mereka bukan ?

7.Hubungi agen properti
Tak ada salahnya anda menghubungi agen properti, karena mungkin saja mereka mempunyai klien yang sedang membutuhkan rumah seperti yang hendak anda jual. Tentunya ada komisi yang harus anda sisihkan dari nilai penjualan rumah, yang berkisar antara 2,5 – 5 % tergantung besarnya nominal penjualan.

8.Sediakan nomor telepon yang mudah dihubungi
Usahakan agar anda mudah dihubungi oleh calon pembeli sewaktu-waktu. Jika memang anda tidak menyediakan waktu penuh, berilah tambahan informasi ini pada mereka. Misalnya : Hubungi : 0321-6233363 (Jam 6 – 8 malam)

9.Review Harga Pasaran
Lakukan review atas harga pasaran pada rumah yang anda jual, dengan melihat harga tanah dan rumah di sekitar lokasi. Berilah harga sewajarnya agar kedua belah pihak (penjual dan pembeli) tidak dikecewakan. Jangan sampai rumah anda tidak laku lantaran terlalu mahal, atau sebaliknya anda malah ‘rugi’ karena menjual dengan harga jauh dibawah harga pasaran.

10.Berikan kesan yang baik pada calon pembeli
Tips terakhir, selalu upayakan untuk memberi kesan yang baik pada calon pembeli. Bersikaplah sebagai penjual profesional, yang melayani calon pembeli sebaik mungkin. Anda tentu paham maksudnya bukan ?
Nah, semoga rumah anda lekas laku. Nantikan tips-tips selanjutnya dari kami.. (hh)

Kamis, 30 April 2009

Sekelumit Aspek dalam Desain Rumah Minimalis

Perkembangan desain rumah di masa kini mengalami kemajuan yang sungguh cepat, yang ditandai dengan beragamnya berbagai macam desain rumah yang ditetapkan oleh pengembang/developer perumahan, mulai dari kelas elit hingga tipe rumah sederhana sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat itu sendiri. Ragam desain rumah yang akrab di telinga kita antara lain desain rumah minimalis, mediterrania, yunani, tropis, art deco dan sebagainya. Setiap desain tersebut memiliki aspek ciri khas yang membedakannya satu dengan yang lain.

Desain rumah minimalis adalah salah satu desain rumah yang sedang menjadi trend saat ini, ditandai dengan begitu banyaknya rumah baru yang dibangun dengan gaya minimalis, terutama di daerah perkotaan. Bahkan kami juga mendapati beberapa klien yang meminta jasa untuk melakukan renovasi ganti tampilan muka/fasade rumah alias ‘face off’ rumah. Umumnya para penggemar desain minimalis adalah kalangan muda dengan latar belakang baru saja mencapai fase mapan, bertipe keluarga kecil, berjiwa modern, tinggal di kawasan perkotaan yang menginginkan hunian dengan tampilan berkesan praktis, lugas dan modern.



Sekalipun dalam beberapa literatur dijelaskan bahwa cikal bakal gaya minimalis telah ada sejak abad ke-18, arsitektur minimalis modern baru berkembang pesat pada pertengahan abad 20 hingga saat ini. Hal ini dikarenakan karena sebenarnya desain minimalis bukan sekedar sebuah gaya arsitektur, akan tetapi menjadi sebuah solusi akan sebuah tuntutan jaman seiring pola hidup dan aktivitas manusia modern yang tinggi serta keterbatasan sumber daya alam. Hakikat dari gaya ini sebenarnya sudah bisa tercermin dari namanya yaitu MINIMALIS, yang maksudnya adalah upaya mendapatkan sesuatu dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin.

Secara garis besar, desain rumah minimalis akan memiliki beberapa aspek diantaranya :

1.Aspek penghematan ruang, dimana ruangan yang fungsinya dianggap tidak signifikan, akan dihilangkan dari tata ruang. Hal ini berkaitan erat dengan masalah keterbatasan lahan, terutama di daerah perkotaan. Contohnya adalah dihilangkannya kamar tamu (karena sekarang jarang sekali tamu yang datang menginap di rumah kita) ataupun ruang keluarga (digantikan dengan ruang makan yang menyatu pula dengan pantry)

2.Aspek penghematan massa bangunan, yaitu ukuran massa bangunan dibuat sesuai kebutuhan tanpa perlu berlebihan. Hal ini juga berkaitan dengan masalah keterbatasan lahan seperti poin diatas. Misalnya adalah pengurangan dimensi ruang tamu pada rumah minimalis karena jarang digunakan, sebagai jawaban atas trend dimasa sekarang dimana manusia dengan mudah bisa berkomunikasi via ponsel tanpa harus bertemu langsung.

3.Aspek penataan ornamen, akan cenderung sederhana, ringan, lugas, tegas tanpa terlalu banyak tambahan detail yang menambah waktu dan biaya pengerjaan. Penggunaan ornamen lengkung seperti yang bisa dilihat pada desain rumah-rumah klasik adalah dihindari. Bentuk railing dan pagar juga menggunakan bentuk garis-garis lurus, baik vertikal atau horisontal.

4.Aspek pemilihan fasade, akan cenderung menampilkan bentuk asli bangunan dengan meng-ekspose struktur dan bahan yang digunakan sebagai daya tarik bangunan tersebut. Bentuk bangunan dibuat sederhana dan garis pembentuk bangunan umumnya adalah perpaduan antara garis vertikal dan horisontal. Penggunaan material batu alam dan semen ekspos juga dipilih sebagai upaya menciptakan fasade bangunan yang berkesan lugas dan sederhana.

5.Aspek penghematan energi, yang diwujudkan dengan cara memaksimalkan pencahayaan alami dengan cara membuat jendela berukuran lebar maupun dengan penggunaan sekat dinding berbahan kaca atau glass block.

6.Aspek pemilihan warna, umumnya akan didominasi dengan penggunaan warna-warna dasar bahan bangunan seperti abu-abu, hitam, putih. Untuk menghindari kesan hampa dan monton maka pada beberapa sisi sengaja ditambahkan warna-warna ‘berani’ seperti oranye, merah ataupun kuning mencolok.

Meninjau beberapa aspek diatas maka terlihat bahwa sebenarnya desain rumah minimalis membutuhkan kreativitas tersendiri dari perancangnya untuk membentuk karakter bangunan yang tidak terkesan monoton, bahkan sejauh mungkin menghindari kesan dingin dan hampa. Pemilihan komposisi bentuk geometri, struktur dan bahan yang tepat tentunya mampu menghasilkan desain rumah minimalis yang ideal, unik dan disukai orang yang melihatnya (hh).

Kata Kunci : Biro Bangunan, Rumah Tropis, Perancangan Arsitektur, Rumah Minimalis, Fasade, Desain Bangunan

Tips Membuat Rumah Sehat Bebas Nyamuk

Setiap bangunan rumah, dalam bentuk desain apapun entah desain rumah minimalis, desain rumah mediterrania, desain rumah klasik dan sebagainya akan tetap memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai hunian/tempat tinggal. Bangunan rumah adalah tempat berlindung/shelter sehari-hari dari panas matahari, hujan, perbedaan suhu, gangguan binatang buas dan sebagainya.

Nah, ada satu jenis binatang yang sekalipun bukan termasuk binatang buas, akan tetapi merupakan ‘musuh’ manusia yang merepotkan, bahkan beberapa jenis diantaranya merupakan bisa jadi hewan yang berbahaya. Anda tentu tahu, binatang tersebut adalah NYAMUK. Ada beberapa jenis nyamuk yang selalu ‘setia’ mengunjungi rumah kita, dan yang perlu kita waspadai saat ini adalah jenis nyamuk Aedes Aegypti karena gigitannya bisa menyebarkan virus penyakit demam berdarah yang berbahaya. Selain itu di beberapa daerah terutama di kawasan pedalamam juga masih dijumpai jenis nyamuk Anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria.

Adalah mustahil untuk menghilangkan nyamuk dari lingkungan rumah. Namun Anda perlu tahu bahwa nyamuk tidak bisa terbang jauh hingga berkilo-kilo meter ke rumah Anda untuk mencari mangsa setiap hari. Meminimalisir sarang berkembang biak dan tempat-tempat yang disukai nyamuk di sekitar rumah Anda adalah strategi terbaik untuk memgendalikan gangguan nyamuk pada keluarga Anda.

Nah, bagaimana cara untuk membuat rumah sehat yang bebas nyamuk, ada baiknya Anda menyimak beberapa tips dari www.birobangunan.com yang bisa Anda lakukan terapkan di rumah Anda :

1.Beri pencahayaan alami yang cukup pada rumah. Nyamuk sangat menyukai untuk bersarang di lingkungan yang lembab, dingin dan gelap. Upayakan agar desain rumah memiliki pencahayaan alami yang dibuat cukup besar sehingga mampu memberi akses sinar matahari ke dalam ruangan.

2.Hilangkan genangan air yang bisa jadi tempat berkembang biak. Buanglah sampah dan barang-barang bekas seperti kaleng, tong, pot, baskom, ember yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Ingatlah bahwa nyamuk betina akan bertelur di dalam air yang tergenang. Telur-telur ini akan berkembang menjadi larva dan kemudian berubah menjadi bentuk dewasa dalam 10 hari.
Kuras bak mandi minimal seminggu sekali untuk mencegah telur nyamuk menetas menjadi larva. Berilah beberapa ekor ikan di kolam taman sebagai predator alami larva nyamuk.
Jika Anda memang tidak bisa menghilangkan genangan air tersebut, maka masukkan bubuk abate sesuai petunjuk untk mencegah larva berkembang menjadi nyamuk dewasa.

3.Ubah kebiasaan menggantung baju dalam jangka waktu lama. Jangan dibiasakan untuk menggantung baju-baju di gantungan (terutama di belakang pintu) dalam waktu lama. Selain menimbulkan kesan kurang rapi, juga bisa menjadi tempat hunian yang nyaman bagi nyamuk. Gantunglah baju didalam lemari gantung dan berilah pengharum semacam kapur barus dsb.

4.Pasang tirai/kasa nyamuk. Untuk mencegah nyamuk memasuki nyamuk, Anda sebaiknya memasang tirai nyamuk pada lubang-lubang ventilasi, jendela atau pintu. Pada saat ini sudah banyak produk tirai nyamuk modern dari berbagai merk, yang bisa dipasang secara praktis dan pemasangannya akan menjadi menjadi bagian dari interior penghias ruangan yang menarik.

5.Pangkas tanaman yang terlalu rimbun. Tanaman-tanaman yang berdaun rimbun di sekitar rumah memang akan memberi suasana teduh, segar dan alami. Akan tetapi sebaliknya lokasi tersebut juga akan menjadi hunian yang disukai nyamuk. Pangkaslah daun-daun yang terlalu rimbun secara berkala untuk mencegah menjadi tempat hunian nyamuk.

6.Tanamlah tanaman yang tidak disukai nyamuk. Ternyata tidak semua tanaman disukai oleh nyamuk. Beberapa jenis tanaman justru memiliki aroma yang sangat dibenci nyamuk, misalnya tanaman Lavender, Akar Wangi, Geranium, Zodia dan Selasih. Boleh dicoba untuk menanam tanaman tersebut di sekitar rumah Anda, siapa tahu ternyata bisa jadi cara ampuh mengusir nyamuk.

7.Pasang perangkap nyamuk. Ada baiknya Anda memasang perangkap nyamuk, yang bisa berfungsi untuk menarik perhatian nyamuk, menangkap dan membunuhnya. Banyak literatur di internet yang memberikan informasi tentang cara membuat alat perangkap nyamuk secara mudah.
Namun jika Anda suka yang praktis, bisa langsung membelinya di pusat-pusat perbelanjaan. Alat tersebut dirancang untuk menyebarkan aroma dan cahaya yang disukai nyamuk, kemudian saat nyamuk mendekatinya akan disedot oleh kipas angin lalu memasukkannya kedalam perangkap hingga mati. Berbagai merk alat perangkap nyamuk telah diproduksi di pasaran dengan harga yang bervariasi.

8.Gunakan obat anti nyamuk yang aman. Nah, jika cara-cara di atas ternyata belum maksimal, gunakan obat anti nyamuk di rumah Anda. Ada berbagai jenis dan merk, mulai dari jenis obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, elektrik hingga berupa cream/lotion. Pilihah obat anti nyamuk yang aman bagi kesehatan Anda sekeluarga, dan bacalah petunjuk pemakaian secara seksama sebelum menggunakannya (hh).

Tips Membeli Rumah Second / Rumah Bekas

Jika anda hendak membeli sebuah rumah bekas, ada baiknya membaca beberapa tips dari www.birobangunan.com yang bisa anda baca di bawah ini :

1.Usahakan untuk membeli rumah dari pemiliknya sendiri. Cara membeli rumah second yang terbaik adalah langsung dari pemiliknya sendiri/tanpa perantara, karena disana anda bisa memperoleh informasi secara detail tentang rumah yang hendak dibeli. Selain itu dengan membeli langsung, harganya akan lebih murah karena penjual tidak perlu memberi komisi kepada broker/perantara.

2.Pilih broker/perantara yang tepat. Jika terpaksa anda harus membeli rumah melalui jasa broker/perantara, maka pilih broker yang sudah anda kenal/bisa anda percaya. Alternatif lain adalah dengan meminta referensi broker property dari saudara/relasi-relasi anda. Jika tidak, sebaiknya gunakan jasa broker porperty terkenal yang sudah memiliki kredibilitas baik, yang akan sangat membantu saat pengurusan dokumen jual beli, bahkan saat pengajuan KPR seandainya anda berencana membeli rumah tersebut dengan cara mencicil ke bank.

3.Tanyakan usia bangunan rumah. Secara sederhana anda bisa mengklasifikasi usia bangunan rumah yaitu : baru (kurang dari 10 tahun), sedang (10 s/d 20 tahun) dan tua (lebih dari 20 tahun). Jika pernah dilakukan renovasi, tanyakan kapan terakhir kali dilakukan renovasi. Tentunya ini bukan patokan baku, karena tentu akan sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bangunan, tipe struktur dan kualitas pengerjaan yang dipergunakan pada rumah tersebut. Yang jelas, semakin tua usia bangunan maka performa-nya semakin menurun, dan berarti anda harus bersiap menganggarkan dana untuk merenovasi rumah tersebut.

4.Periksa kondisi fisik rumah. Periksa secara detail kondisi fisik rumah pada setiap bagian-bagiannya, bila perlu buat check list agar lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan. Akan lebih baik jika anda mengajak kontraktor untuk menilai kondisi rumah saat ini. Beberapa hal yang harus anda perhatikan antara lain :
- Kondisi struktur rumah, periksalah barangkali ada retak-retak di pondasi, dinding, kolom dan balok
- Periksalah dinding, barangkali ada flek-fek bekas rembesan air tanah
- Periksa kualitas lantai, apa masih baik atau sudah mengalami penurunan/retak-retak lantai
- Periksalah barangkali ada bekas-bekas serangan rayap pada kusen, jendela, pintu, plafon dan atap rumah.
- Pastikan bahwa struktur atap masih dalam kondisi baik, lihatlah barangkali ada balok/gording yang keropos, atau kebocoran serius pada talang
- Jangan lupa cek pula kondisi jaringan listrik PLN di rumah, masih baik atau sudah awut-awutan
- Apakah kualitas airnya masih layak, dan cek pula jaringan air apa masih dalam kondisi baik
- Rasakan kondisi ruangan-ruangan, apakah segar, lembab atau malah terasa gerah ?

5.Cek lingkungan sekitar rumah. Dapatkan informasi tentang kondisi lingkungan sekitar rumah, terutama jika rumah itu hendak anda tempati bersama keluarga. Jangan sampai anda kecewa karena ternyata lokasi rumah tersebut sulit diakses, rawan keamanan, jauh dari sarana pendidikan atau bahkan ternyata sering kebanjiran !!

6.Cek dokumen kelengkapan rumah. Periksalah keaslian sertifikat rumah (SHM), sertifikat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), bukti Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan kemudian lakukan cross check pada semua dokumen tersebut. Apabila ternyata nama yang tertera disitu tidak sama dengan nama penjual rumah, tanyakan status hubungannya. Bila katanya belum dilakukan proses Balik Nama, mintalah Akta Jual Beli yang sah atas rumah tersebut. Untuk rumah yang berstatus harta warisan, tanyakan berapa banyak ahli waris sahnya. Poin ini penting sekali buat anda, demi menghindari masalah hukum yang tidak diinginkan di kemudian hari.

7.Cek harga. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang harga pasaran tanah dan rumah di sekitar lokasi rumah tersebut, sehingga anda bisa melakukan penawaran dalam kisaran harga yang sewajarnya. Terlebih-lebih jika anda berencana membeli rumah tersebut untuk kemudian menjualnya lagi.

Nah, semoga beberapa tips di atas bisa bermanfaat bagi Anda. Selamat membeli rumah ! (hh).

Kata Kunci : Biro Bangunan, Rumah Tropis, Perancangan Arsitektur, Rumah Minimalis, Fasade, Desain Bangunan

Tips Membeli Rumah Idaman di Perumahan

Keinginan untuk memiliki rumah sendiri agaknya menjadi satu hal penting dalam kehidupan, terutama bagi mereka yang telah berkeluarga. Munculnya berbagai kawasan perumahan yang dibangun oleh developer terutama di perkotaan dan sentra-sentra industri merupakan sebuah jawaban untuk memenuhi kebutuhan itu.

Ada berbagai jenis tipe rumah yang ditawarkan, kiranya bisa dipilih sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Nah, jika kondisi keuangan Anda telah siap dan hendak berencana untuk memiliki rumah yang disediakan oleh pengembang/developer, ada baiknya Anda menyimak beberapa tips dari www.birobangunan.com sebagaimana dibawah ini :

1.Pilih perumahan yang lokasinya dekat dengan kawasan pendidikan dan perbelanjaan. Anak Anda pasti harus bersekolah dan untuk memasak diperlukan bahan makanan. Nah, upayakan rumah yang Anda beli lokasinya dekat dengan kawasan pendidikan dan pasar, untuk memudahkan saat anak Anda harus pergi ke sekolah dan saat berbelanja kebutuhan dapur sehari-hari.

2.Pilih perumahan yang lokasinya bisa dijangkau dari tempat kerja. Akan sulit dibayangkan jika setiap hari, Anda butuh waktu tempuh lebih dari 2 jam untuk sampai ke kantor. Selain boros BBM/biaya perjalanan, juga rugi waktu dan tenaga bukan ?

3.Pilih perumahan yang mudah diakses dari jalur utama. Banyak pengembang memasang iklan yang menyatakan bahwa lokasi perumahan-nya hanya 10 menit dari gerbang tol / terminal bus. Namun siapa sangka bahwa itu hanya terjadi saat tengah malam saja, dan menjadi 1 jam di waktu siang akibat kemacetan lalu lintas yang luar biasa. Cek-lah terlebih dahulu dengan melakukan uji coba di waktu-waktu yang berbeda.

4.Pilih perumahan yang memiliki infrastruktur memadai. Tentunya akan sangat bermanfaat bagi Anda sekeluarga jika pengembang perumahan telah menyiapkan infrastruktur vital seperti jalan, selokan, listrik, air/PDAM dan fasilitas tambahan seperti taman bermain, sarana olahraga, minimarket, klinik, kebersihan dan keamanan. Terlebih lagi jika penataan infrastruktur tersebut dirancang menyatu di dalam kawasan sehingga mudah dijangkau dari rumah Anda.

5.Pilih perumahan yang bebas banjir. Bagaimana bisa hidup tenang, jika setiap musim hujan rumah Anda kebanjiran ? Maka upayakan untuk memilih lokasi yang bebas banjir sehingga Anda tidak perlu sport jantung setiap musim hujan.

6.Pilih perumahan yang kualitas bangunan rumah-nya bisa dipertanggungjawabkan. Buat apa beli rumah baru, kalau baru setahun ditempati sudah mengalami kerusakan parah. Buatlah cek list saat memeriksa rumah yang hendak dibeli, mulai dari pondasi, lantai, dinding, kusen, plafon, atap dan sebagainya. Periksa secara teliti sebelum membeli, bila perlu mengajak orang yang menurut Anda ahli di bidang bangunan, daripada menyesal nanti.

7.Pilih perumahan yang dikelola oleh developer yang kredibel. Ada begitu banyak developer yang bermunculan saat ini. Pilihlah developer yang memiliki kredibilitas baik, sehingga apabila ada keluhan dari pembeli rumah segera merespon dengan baik, bukan malah lepas tangan. Untuk mengetahuinya, jangan sungkan untuk bertanya kepada beberapa pemilik rumah di kawasan perumahan tersebut tentang kualitas pelayanan developer selama ini.

8.Pilih perumahan yang sesuai dengan tipe kehidupan Anda. Ini bukannya membeda-bedakan derajat manusia, akan tetapi Anda juga perlu memperhatikan karakter lingkungan dari penghuni alias calon tetangga-tetangga Anda. Jangan sampai nantinya Anda merasa kurang nyaman atau bahkan mendapatkan kesulitan akibat hal yang satu ini.

Nah, semoga beberapa tips di atas bisa bermanfaat bagi Anda. Selamat membeli rumah ! (hh).

Selasa, 28 April 2009

Tips menata desain interior rumah minimalis

Penataan interior rumah, alangkah baiknya jika diselaraskan dengan tipe fasade bangunannya. Jika kebetulan rumah Anda menggunakan desain minimalis, sebaiknya jangan lupa untuk menggunakan penataan desain interior bergaya minimalis.Berikut beberapa tips dalam menata interior rumah minimalis dari beberapa literatur yang mungkin bisa Anda pertimbangkan :

1. Gunakan ornamen interior yang menggunakan bentuk geometris sederhana, tidak berlebihan, berbentuk garis-garis vertikal dan horisontal tanpa profil. Beberapa ornamen dari batu alam ekspos bisa diaplikasikan sebagai upaya mempercantik rumah minimalis Anda.

2. Pemilihan cat interior ruangan, sebaiknya menggunakan warna-warna cerah minimalis. Berilah aksen dengan menggunakan permainan dua warna yang sengaja ‘ditabrakkan’ untuk menghapus kesan monoton.

3. Kusen pintu dan jendela, sebaiknya menggunakan kayu warna gelap tanpa profil. Akan lebih baik lagi jika memakai kusen alumunium karena lebih presisi.

4. Jika Anda menggunakan railing tangga dan teralis, pilihlah yang ber-motif sederhana tanpa ornamen ‘berat’ seperti motif bunga-bunga/suluran. Perpaduan garis-garis horisontal dan vertikal pada railing, adalah sebuah salah satu ciri interior rumah minimalis.

5. Pilihlah penutup jendela dengan tipe roller, basic blind baik vertikal atau horisontal

6. Lampu penerangan bisa menggunakan model down light, lampu sembunyi, maupun lampu gantung berbentuk bulat, kotak, ataupun prisma.

7. Penggunaan furniture seperti meja dan kursi dipilih model yang simpel dan finishingnya memakai warna cokelat gelap dan dan aksen warna hitam. Pilihan meja bisa menggunakan meja berbahan kaca untuk menciptakan kesan ringan.

8. Untuk sofa, gunakan model sofa berbentuk kotak sederhana tanpa terlalu banyak aksen. Plihan warna sofa bisa menggunakan warna gelap atau warna terang yang dikombinasi warna gelap. Untuk bantal sofa sebaiknya memakai warna senada dengan sofa.

9. Selanjutnya untuk tempat tidur bisa menggunakan dipan lurus seperti pada furniture gaya jepang. Bed cover, sarung bantal dan sprei menggunakan corak sederhana, dan kombinasi warna dibatasi 2 warna tanpa motif.

10.Jika Anda menggunakan karpet lantai, pilih karpet dengan warna solid tanpa motif.

11.Hindari kesan ‘penuh’ pada ruangan dengan membatasi jumlah perabot secukupnya saja. Jika Anda menyukai lukisan, pilihlah lukian dengan komposisi warna sederhana dengan frame kotak, tanpa profil apalagi ukiran.

12.Pilihan aksesoris interior sebaiknya dipilih bentuk patung berbentuk unik, gelas kaca artistik, atau tempat lilin. Batasi jumlah aksesori demi menghindari kesan ‘penuh’ seperti poin di atas.

13.Upayakan interior rumah minimalis Anda selalu dalam kondisi ‘bersih’ dengan meletakkan barang-barang yang dirasa akan memenuhi perabot didalam laci atau lemari.

14.Akan lebih baik lagi jika diciptakan nuansa asri pada rumah minimalis Anda dengan membuat sebuah taman mungil dari kombinasi batu alam ekspos, tanaman kecil dan kolam aktif (hh).

Senin, 27 April 2009

Sekelumit Aspek dalam Mendesain Rumah Minimalis

Perkembangan desain rumah di masa kini mengalami kemajuan yang sungguh cepat, yang ditandai dengan beragamnya berbagai macam desain rumah yang ditetapkan oleh pengembang/developer perumahan, mulai dari kelas elit hingga tipe rumah sederhana sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat itu sendiri. Ragam desain rumah yang akrab di telinga kita antara lain desain rumah minimalis, mediterrania, yunani, tropis, art deco dan sebagainya. Setiap desain tersebut memiliki aspek ciri khas yang membedakannya satu dengan yang lain.

Desain rumah minimalis adalah salah satu desain rumah yang sedang menjadi trend saat ini, ditandai dengan begitu banyaknya rumah baru yang dibangun dengan gaya minimalis, terutama di daerah perkotaan. Bahkan kami juga mendapati beberapa klien yang meminta jasa untuk melakukan renovasi ganti tampilan muka/fasade rumah alias ‘face off’ rumah. Umumnya para penggemar desain minimalis adalah kalangan muda dengan latar belakang baru saja mencapai fase mapan, bertipe keluarga kecil, berjiwa modern, tinggal di kawasan perkotaan yang menginginkan hunian dengan tampilan berkesan praktis, lugas dan modern.



Sekalipun dalam beberapa literatur dijelaskan bahwa cikal bakal gaya minimalis telah ada sejak abad ke-18, arsitektur minimalis modern baru berkembang pesat pada pertengahan abad 20 hingga saat ini. Hal ini dikarenakan karena sebenarnya desain minimalis bukan sekedar sebuah gaya arsitektur, akan tetapi menjadi sebuah solusi akan sebuah tuntutan jaman seiring pola hidup dan aktivitas manusia modern yang tinggi serta keterbatasan sumber daya alam. Hakikat dari gaya ini sebenarnya sudah bisa tercermin dari namanya yaitu MINIMALIS, yang maksudnya adalah upaya mendapatkan sesuatu dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin.

Secara garis besar, desain rumah minimalis akan memiliki beberapa aspek diantaranya :

1.Aspek penghematan ruang, dimana ruangan yang fungsinya dianggap tidak signifikan, akan dihilangkan dari tata ruang. Hal ini berkaitan erat dengan masalah keterbatasan lahan, terutama di daerah perkotaan. Contohnya adalah dihilangkannya kamar tamu (karena sekarang jarang sekali tamu yang datang menginap di rumah kita) ataupun ruang keluarga (digantikan dengan ruang makan yang menyatu pula dengan pantry)

2.Aspek penghematan massa bangunan, yaitu ukuran massa bangunan dibuat sesuai kebutuhan tanpa perlu berlebihan. Hal ini juga berkaitan dengan masalah keterbatasan lahan seperti poin diatas. Misalnya adalah pengurangan dimensi ruang tamu pada rumah minimalis karena jarang digunakan, sebagai jawaban atas trend dimasa sekarang dimana manusia dengan mudah bisa berkomunikasi via ponsel tanpa harus bertemu langsung.

3.Aspek penataan ornamen, akan cenderung sederhana, ringan, lugas, tegas tanpa terlalu banyak tambahan detail yang menambah waktu dan biaya pengerjaan. Penggunaan ornamen lengkung seperti yang bisa dilihat pada desain rumah-rumah klasik adalah dihindari. Bentuk railing dan pagar juga menggunakan bentuk garis-garis lurus, baik vertikal atau horisontal.

4.Aspek pemilihan fasade, akan cenderung menampilkan bentuk asli bangunan dengan meng-ekspose struktur dan bahan yang digunakan sebagai daya tarik bangunan tersebut. Bentuk bangunan dibuat sederhana dan garis pembentuk bangunan umumnya adalah perpaduan antara garis vertikal dan horisontal. Penggunaan material batu alam dan semen ekspos juga dipilih sebagai upaya menciptakan fasade bangunan yang berkesan lugas dan sederhana.

5.Aspek penghematan energi, yang diwujudkan dengan cara memaksimalkan pencahayaan alami dengan cara membuat jendela berukuran lebar maupun dengan penggunaan sekat dinding berbahan kaca atau glass block.

6.Aspek pemilihan warna, umumnya akan didominasi dengan penggunaan warna-warna dasar bahan bangunan seperti abu-abu, hitam, putih. Untuk menghindari kesan hampa dan monton maka pada beberapa sisi sengaja ditambahkan warna-warna ‘berani’ seperti oranye, merah ataupun kuning mencolok.

Meninjau beberapa aspek diatas maka terlihat bahwa sebenarnya desain rumah minimalis membutuhkan kreativitas tersendiri dari perancangnya untuk membentuk karakter bangunan yang tidak terkesan monoton, bahkan sejauh mungkin menghindari kesan dingin dan hampa. Pemilihan komposisi bentuk geometri, struktur dan bahan yang tepat tentunya mampu menghasilkan desain rumah minimalis yang ideal, unik dan disukai orang yang melihatnya (hh).

Kata Kunci : Biro Bangunan, Rumah Tropis, Perancangan Arsitektur, Rumah Minimalis, Fasade, Desain Bangunan

15 Tips Penting bagi Anda yang hendak meninggalkan Rumah saat Berlibur

Sekolah sudah melangsungkan Ujian Nasional, berarti musim liburan sekolah sebentar lagi akan tiba…Saya yakin banyak sebagian di antara Anda yang telah merencanakan liburan bersama keluarga. Ada banyak sekali tempat-tempat indah nan unik di negara kita…entah itu Bali, Lombok, Yogyakarta, Manado, dan lain-lain. Mungkin pula Anda berencana berlibur ke luar negeri, entah itu Singapura, Australia atau bahkan ke Eropa .Supaya Anda bisa berlibur dengan tenang, upayakan untuk meninggalkan rumah dalam keadaan aman.

















Menitipkan rumah selama berlibur kepada pembantu rumah atau saudara/orang yang bisa Anda percaya, dan orang tersebut bisa Anda hubungi via telepon setiap saat adalah cara yang paling baik. Alternatif penggunaan jasa keamanan/penjaga rumah selama berlibur juga pilihan yang bisa Anda pertimbangkan. Selanjutnya adalah berpamitan kepada tetangga dan RT bahwa Anda hendak bepergian selama beberapa waktu (tapi jangan lupa untuk bilang bahwa Anda akan membelikan mereka oleh-oleh ya ?), karena mereka-lah yang setiap saat akan ikut memantau situasi dan kondisi lingkungan sekitar rumah Anda.

Apabila dengan terpaksa Anda harus meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, ada baiknya Anda mengetahui beberapa tip di bawah ini :

1. Sebelum Anda berangkat, pastikan sekali lagi bahwa semua pintu dan jendela dalam kondisi terkunci.

2. Titipkan kunci cadangan kepada orang yang bisa Anda percaya atau RT setempat, sehingga bila ada keadaan darurat (misalnya kebakaran) maka barang-barang di rumah Anda bisa dievakuasi secara cepat. Jangan tinggalkan kunci cadangan di suatu tempat di rumah Anda, karena siapa tahu akan ditemukan oleh orang yang berniat buruk.

3. Gantilah gembok ataupun kunci yang mulai rusak. Penggunaan kunci atau gembok yang bermutu baik akan menurunkan kemungkinan untuk dapat dirusak pencuri. Pemakaian kunci ganda pada pintu/jendela juga bisa membuat pencuri berpikir dua kali untuk mencoba menerobos masuk ke rumah Anda.

4. Gunakan sensor cahaya pada pengaturan lampu teras rumah, sehingga secara otomatis lampu teras bisa mati diwaktu pagi dan menyala menjelang senja. Cara ini akan bisa mengecoh calon pencuri karena menyangka seakan-akan ada orang yang menjaga rumah Anda.

5. Letakkan beberapa sAndal dan sepatu di depan teras, supaya calon pencuri akan mengira ada beberapa orang di dalam rumah.

6. Pasanglah kamera CCTV dan Sirine Alarm di tempat-tempat yang mencolok pada rumah Anda (sekalipun sebenarnya tidak berfungsi ...). Cara ini cukup ampuh untuk menakut-nakuti calon pencuri yang berniat membobol rumah Anda.

7. Alangkah lebih baik jika CCTV dan Sirine Alarm yang Anda pasang di rumah adalah berfungsi dengan baik dan terhubung dengan perusahaan jasa keamanan atau via internet yang bisa Anda pantau dari laptop Anda.

8. Bila Anda berlangganan koran/tabloid/majalah, mintalah kepada loper koran untuk sementara tidak mengantar koran/tabloid/majalah selama berlibur. Tumpukan koran/tabloid/majalah yang tidak terbaca di halaman rumah bisa menjadi pertAnda bagi calon pencuri bahwa rumah sedang dalam keadaan kosong.

9. Pasanglah sensor pada pintu dan jendela rumah, sehingga bila sewaktu-waktu dibongkar pencuri akan membunyikan sirine alarm yang segera mengundang perhatian tetangga Anda sekaligus menakut-nakuti pencuri.

10.Cabutlah regulator kompor gas LPG atau tutuplah kran gas (bila Anda berlangganan gas) untuk menghindari resiko kebakaran rumah Anda akibat kebocoran gas LPG.

11.Cabutlah pula semua steker peralatan listrik di rumah yang tidak terpakai (TV, Komputer, Lemari Es, AC, dll) dari stop kontak. Matikan pula semua lampu di dalam ruangan yang tidak digunakan.

12.Tutuplah kran PDAM, untuk menghindari pemborosan air ledeng karena mungkin saja ada kran-kran di rumah Anda yang bocor.

13.Pastikan bahwa MCB/circuit breaker pada rumah Anda dalam kondisi baik. Hal ini sangat penting sebagai pengaman jaringan listrik rumah Anda bilamana ada konsleting listrik/hubungan arus pendek.

14.Upayakan untuk tidak menyimpan perhiasan/surat-surat berharga/barang-barang berharga di rumah selama Anda sekeluarga berlibur. Gunakan jasa deposit box yang ada di bank-bank karena lebih terjamin kemanannya. Bila terpaksa meninggalkannya, simpanlah di suatu lokasi yang menurut Anda tidak bakal terpikirkan oleh pencuri, misalnya di dalam water box closet Anda (tapi jangan lupa untuk terlebih dahulu menguras dan menutup kran airnya ya?) dsb..

15.Bila Anda memiliki hewan peliharaan di rumah, titipkan pada orang yang bisa Anda percaya atau gunakan jasa penitipan hewan. Jangan sampai sepulang dari berlibur, Anda malah sedih karena hewan kesayangan Anda mati kelaparan.

Nah semoga 15 tips diatas bisa membuat Anda menjadi lebih tenang selama meninggalkan rumah dalam kondisi kosong. Selamat menikmati liburan !!! (hh).

Artikel ini juga bisa anda baca pada blog saya yang lain : www.birobangunan.blogspot.com

Minggu, 26 April 2009

ANGKUTAN KERETA API PETI KEMAS, SEBUAH SOLUSI MENGURANGI BEBAN JALUR PANTURA

Apabila kita sedang bepergian keluar kota, entah untuk ke kampung halaman tercinta ataupun untuk keperluan lain di kota tersebut, kita sering mengalami keadaan yang menjengkelkan dimana terjadi iring-iringan panjang kendaraan di jalur yang sedang kita lalui saat itu.

Kejengkelan pasti muncul, tetapi kita tidak berbuat apa-apa karena kendaraan kita telah terjebak dalam iring-iringan dan kendaraan didepan kita umumnya truk-truk besar sedangkan peraturan lalu lintas tidak memperbolehkan kita untuk menyalip pada ruas jalan tersebut (garis marka tidak putus-putus). Sepengetahuan saya, pada jalur Surabaya-Jember keadaan ini sering terjadi di ruas jalan daerah Pasuruan-Probolinggo dan ruas jalan daerah Leces-Lumajang, terutama pada ruas jalan yang kondisinya menanjak, berkelok-kelok ataupun ruas jalan yang sempit.

Pada saat itu truk-truk tronton dan trailer petikemas berjalan lamban akibat sedang melalui tanjakan dan kendaraan lain tidak bisa menyalip karena ruas jalan sempit sehingga terjadi iring-iringan kendaraan yang bergerak lamban.

Fenomena semacam ini memang sering terjadi pada ruas-ruas jalan di jalur antar kota yang vital semisal sepanjang jalur pantura yang membentang mulai dari Merak-Jakarta-Cirebon-Semarang-Tuban-Surabaya-Probolinggo-Banyuwangi.

Secara keseluruhan jalur ini merupakan jalur utama dari pergerakan lalu lintas antar kota di pulau Jawa, baik untuk pergerakan manusia maupun untuk pendistribusian barang. Maka tidak heran apabila selama ini jalur Pantura memikul beban lalulintas yang amat berat, dan sebagai akibatnya volume lalulintas harian yang terjadi hampir menyamai kapasitas jalan, bahkan pada kondisi tertentu akan melampaui kapasitas jalan, misalnya pada seminggu menjelang dan sesudah lebaran. Selain itu dengan beban kendaraan yang tergolong berat (tonase kendaran diatas 10 ton) akan memperpendek umur layanan jaringan jalan itu sendiri. Oleh karena itu perlu dicarikan solusi yang efektif untuk mengurangi beban jalur pantura ini.

Sebenarnya ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi situasi semacam ini antara lain :
1. Melakukan perbaikan jalan yang bertujuan menaikkan kapasitasnya, misalnya dengan melakukan pelebaran badan jalan serta perbaikan geometri jalan.
2. Membuat jalur-jalur alternatif terutama untuk mengalihkan arus kendaraaan pengangkut barang yang berukuran besar dari ruas-ruas jalan yang terlalu padat kendaraan.
3. Membuat aturan tentang jam-jam tertentu yang memperbolehkan truk-truk besar dan trailer petikemas beroperasi, semisal pada malam hari pukul 22.00-05.00 dimana aktifitas lalu lintas penduduk lokal sekitar jalur Pantura dan kendaraan pribadi umumnya telah berkurang.
4. Membuat pengawasan secara ketat terhadap kelaikan kendaraan pengangkut barang, sehingga truk dan trailer petikemas yang tua tidak boleh beroperasi karena hanya akan memperlambat arus lalulintas.
5. Mengefektifkan penggunaan moda transportasi lainnya yang telah memiliki jaringan luas di pulau Jawa, misalnya kereta api.

Semua beberapa alternatif diatas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tetapi menurut penilaian saya yang paling baik adalah dengan lebih mengefektifkan penggunaan kereta api untuk mengangkut peti kemas. Hal didasarkan kepada beberapa alasan antara lain :
1. Penggunaan kereta api untuk sebagai sarana angkutan barang jarak jauh bukanlah hal baru, semisal pada pengangkutan BBM dan pupuk sriwijaya telah ada sejak lama sehingga tidak begitu sulit bagi PT KAI untuk membuat manajemen angkutan petikemas
2. Pengaturan pola perjalanan kereta api jauh lebih mudah daripada mengatur lalulintas kendaraan bermotor, karena setiap kereta api yang sedang berjalan akan selalu dipantau di tiap-tiap stasiun KA terdekat.
3. kondisi rel yang telah ada selama ini cukup memadai untuk melayani beban kereta api, sehingga cukup dengan pemeliharaan yang baik maka tidak perlu perombakan drastis untuk keperluan pengangkutan peti kemas
4. Jaringan rel kereta api telah menjangkau hampir setiap kota di pulau Jawa sehingga memudahkan kelancaran distribusi barang
5. Penggunaan kereta api akan sangat menghemat penggunaan BBM karena dengan begitu banyaknya barang yang dapat diangkut oleh satu rangkaian gerbong maka konsumsi rata-rata BBM perkilometer jauh lebih sedikit dibandingkan menggunakan truk tronton atau trailer petikemas, sehingga dapat mengurangi polusi udara secara keseluruhan.

Berdasarkan alasan-alasan diatas maka tidak ada salahnya jika pemerintah mulai menitikberatkan kereta api sebagai sarana angkutan barang/petikemas jarak jauh di pulau Jawa. Adapun mekanisme angkutan pengangkutan petikemas dapat diuraikan sebagai perjalanan dari pelabuhan petikemas-stasiun tempat pelabuhan-stasiun kota tujuan petikemas-pendistribusian barang kepada konsumen. Dengan prasarana dan sarana yang telah ada selama ini, maka perumka tinggal melakukan penambahan infrastruktur bongkar muat petikemas di titik-titik stasiun kota yang diperkirakan memiliki kegiatan angkutan petikemas cukup besar, semisal di kota Jakarta, Semarang, Surabaya, Banyuwangi.

Namun ide pengalihan moda angkutan barang/kontainer dapat terwujud apabila PT KAI dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Prasarana bongkar muat petikemas di tiap-tiap stasiun KA yang melayani bongkar muat petikemas harus benar-benar memadai, seperti crane, pelataran petikemas, gudang, tempat parkir truk.
2. Adanya sistem pendistribusian barang yang baik dari stasiun bongkar muat peti kemas kepada konsumen, misalnya armada truk PT KAI yang melayani pendistribusian barang dari stasiun kepada konsumen di kota sekitarnya.
3. Memelihara prasarana kereta api berupa jaringan rel beserta sistem persinyalan dan kelengkapan kereta api itu sendiri sehingga dapat menjamin keamanan perjalanan kereta api.
4. Menjamin kelancaran perjalanan kereta api sehingga setiap barang/petikemas yang diangkut dapat tiba dengan tepat waktu sesuai jadwal di tempat tujuan.
5. Bea pengangkutan petikemas dengan kereta api harus lebih murah atau paling tidak sama dengan biaya pengangkutan melalui jalan raya
Bagaimana dengan Pendapat Anda ?

Oleh : M Helmy Hisyam
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 08/04/2002

BIS KOTA, APAKAH MEMANG SUDAH WAKTUNYA ?

Mencermati perkembangan terbaru yang terjadi di Kota Malang, yang ditandai dengan aksi demo pengemudi mikrolet trayek ABG, AMG di beberapa ruas jalan yang memprotes keberadaan bus Bagong rute Blitar-Malang, pada akhirnya mengarah pada sebuah pertanyaan : Sudah layakkah kota ini memiliki sarana bus kota ? Usulan pengadaan bus kota di kota Malang pertama kali muncul di sebuah media massa dari pengusaha bus Bagong, yang pada saat itu sedang mendapat masalah dengan pengemudi mikrolet. Usulan tersebut kemudian berkembang menjadi wacana yang mendapat tanggapan -baik pro atau kontra- dari beberapa pihak yang ingin urun rembug dengan permasalahan transportasi yang satu ini. Hal ini harus disikapi secara arif sebagai sebuah bentuk keperdulian warga kota yang baik, yang turut serta memikirkan perkembangan transportasi di kota Malang.

Keputusan akhir tentang pengadaan sarana bus kota di kota ini tentunya adalah tergantung pemkot Malang sebagai pihak yang memiliki kewenangan untuk mengatur kota ini. Akan tetapi hal itu harus didahului dengan hasil studi kelayakan pengadaan bus kota di kota ini, apakah sudah benar-benar perlu atau justru akan menambah keruwetan problem transportasi di kota Malang. Bagaimanapun jua keberadaan bus kota pasti akan membawa dua hal yang tidak terpisahkan, yaitu manfaat dan dampak buruk Apalagi kondisi sebagian besar jalan di Malang relatif sempit dan topografinya tidak rata, yang akan berpengaruh pada mobilitas bus kota itu sendiri. Apakah tidak lebih baik jika pada saat ini kita berusaha meningkatkan efektifitas dan kinerja pelayanan angkutan umum yang sudah ada, daripada menambah jenis armada angkutan baru yang pasti akan menambah sesak jalanan yang sudah padat kendaraan.

Bila ditelaah, sebenarnya keinginan masyarakat kita cukup sederhana, yaitu mendapatkan pelayanan angkutan umum yang nyaman menuju tempat tujuan dengan ongkos yang terjangkau, itu saja. Persoalannya sekarang, masih banyak kekurangan yang berkaitan dengan mutu pelayanan dan kinerja mikrolet yang dikeluhkan oleh masyarakat, semisal :

1. Banyak mikrolet yang tidak mengangkut penumpang sampai terminal akhir, semisal mikrolet ABG yang hanya mau mengangkut sampai Klenteng/Kota Lama, tidak sampai terminal Gadang sehingga penumpang harus naik dua mikrolet kali untuk satu rute yang sama.
2. Kecepatan rata-rata perjalanan menggunakan mikrolet adalah paling rendah dibandingkan sarana transportasi lainnya seperti taksi atau angkutan pribadi/motor.
3. Ketidakpastian bahwa angkutan tersebut akan tersedia setiap waktu, misalnya mikrolet CKL pasti sudah tidak beroperasi diatas jam 21.00 WIB
4. Kebiasaan buruk sebagian pengemudi yang suka ngetem pada titik-titik tertentu, semisal beberapa mikrolet yang suka ngetem di sekitar Stasiun KA Kota Baru atau di sekitar alun-alun kota dan hal ini berakibat langsung pada semakin lamanya waktu perjalanan yang dibutuhkan penumpang untuk menempuh satu rute.
5. Kebiasaan buruk sebagian pengemudi yang bersikap pilih-pilih untuk mengangkut penumpang, yang terlihat pada jam-jam berangkat dan pulang sekolah dimana banyak mikrolet yang lebih memilih mengangkut penumpang umum daripada murid sekolah yang notabene membayar tarif lebih rendah.
6. Kebiasaan buruk sebagian pengemudi yang mengangkut penumpang tanpa melihat berapa kapasitas standar penumpang mikrolet yang diijinkan, yang tentunya akan mengurangi kenyamanan penumpang.

Saya tidak akan memvonis bahwa kinerja semua pengemudi mikrolet adalah jelek, karena jauh lebih banyak pengemudi mikrolet yang baik dan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Adanya paguyuban-paguyuban mikrolet membuktikan bahwa mereka berusaha untuk tetap dalam lingkup keteraturan demi terciptanya kondisi yang sinergis dengan kebutuhan masyarakat kota Malang akan sarana transportasi.

Kita harus melihat secara obyektif bahwa masyarakat dan pemkot juga turut andil dalam menciptakan berbagai problem transportasi yang terjadi saat ini. Banyak penumpang yang seenaknya sendiri menyetop mikrolet di tempat-tempat larangan berhenti atau di sekitar persimpangan yang justru akan menghambat arus lalu lintas. Di sisi lain, pemkot juga kurang memperhatikan kebutuhan masyarakat akan semacam tempat-tempat henti/halte pada titik-titik ruas jalan yang dilalui mikrolet. Jangan hanya menyalahkan pengemudi mikrolet yang seenaknya sendiri berhenti untuk mengangkut penumpang, lha wong penumpang juga tidak menyadari bahwa ia sebenarnya menyetop di tempat yang salah ! ( lantas, siapa yang musti disalahkan ? )

Jadi, saya pikir pencarian solusi terbaik untuk mengatasi problem ini harus dikembalikan pada masing-masing pihak, yaitu pemkot, paguyupan mikrolet serta masyarakat sendiri. Selain itu masukan dari perguruan tinggi sebagai lembaga keilmuan yang punya ide-ide kreatif dan berwawasan kedepan harus diikutsertakan untuk mencarikan solusi yang tepat.

Terus, apakah dapat dikatakan bahwa pengadaan bus kota tidak tepat untuk kota Malang ? Jawabannya tentu berpulang pada hasil studi kelayakan yang akan mempelajari secara menyeluruh berbagai aspek yang menyangkut kebutuhan mayarakat, kemampuan pemkot Malang, ketersediaan prasarana jalan, dampak sosial ekonomi, dampak lingkungan baik di masa kini maupun beberapa waktu kedepan. Kita dapat bercermin pada kasus di kota Surabaya, yang telah sekian lama memiliki sarana bus kota ternyata tidak mutlak menjamin tersedianya pelayanan yang baik kepada penumpang. Jangan sampai (seandainya terealisasi) pengadaan bus kota di kota Malang justru akan menambah berat permasalahan yang ada. Selanjutnya, alangkah baiknya jika kita telaah beberapa aspek yang berkaitan pengadaan bus kota sbb:
Keuntungan dari pengadaan bus kota di kota Malang antara lain :

1. Mampu menampung penumpang lebih banyak/massal, sehingga pada jam-jam sibuk dibutuhkan angkutan lebih sedikit untuk mengangkut penumpang dan otomatis mengurangi kendaraan umum di jalan yang tentu saja mengurangi resiko kemacetan lalu lintas.
2. Karena bersifat massal, konsumsi BBM/penumpang/km lebih hemat dibandingkan mikrolet sehingga mengurangi polusi udara.
3. Karena bersifat massal maka Biaya Operasi Kendaraan (BOK) yang harus ditanggung per penumpang lebih rendah sehingga ongkos yang harus dibayar oleh penumpang dapat lebih murah daripada mikrolet dan murid-murid sekolah tidak perlu kuatir tidak dapat angkutan pada jam-jam berangkat dan pulang sekolah.
4. Karena jumlahnya lebih sedikit, tentu lebih mudah diatur agar memberikan pelayanan kepada penumpang dengan baik. Selain itu, hilangnya monopoli mikrolet akan menimbulkan persaingan sehat diantara keduanya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Sedangkan kelemahan dari pengadaan bus kota di kota Malang antara lain :
1. Biaya Operasi Kendaraan per unit bus kota lebih besar daripada mikrolet, sehingga bila hanya mengangkut penumpang sedikit justru merupakan pemborosan. Solusinya, bus kota hanya dapat diterapkan pada jalur-jalur yang benar-benar padat penumpang.
2. Kondisi jalan di kota Malang rata-rata sempit dan topografinya tidak rata sehingga menyulitkan bus kota yang berdimensi besar dan termasuk kendaraan berat menyebabkan keterbatasan mobilitas bus kota hanya ideal pada jalur-jalur dengan badan jalan cukup lebar dan tidak begitu menanjak.
3. Sebagai kendaraan berbadan lebar, bus kota tidak dapat berhenti di sembarang tempat karena akan menghambat arus lalu lintas, solusinya adalah pemkot wajib membangun halte-halte pada titik-titik tertentu yang layak sebagai tempat pemberhentian bus kota.
4. Bus kota memiliki beban gandar sumbu cukup besar sehingga akan mempercepat kerusakan jalan, terutama pada titik-titik yang mengalami beban besar semacam di pesimpangan berlampu, halte, perlintasan KA, apalagi pada kelas jalan yang tidak sesuai.
5. Armada bus kota membutuhkan prasarana garasi dan bengkel perawatan cukup besar sehingga harus dipertimbangkan secara cermat tentang lokasi yang tepat untuk itu.

Sekali lagi, usulan pengadaan bus kota di kota Malang haruslah di kaji secara mendalam oleh pihak-pihak berwenang dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait supaya tidak menjadi kekecewaan di masa depan. Oleh karenanya, masukan-masukan dari masyarakat serta kalangan akademisi hendaknya ditanggapi sebagai niat baik untuk bersama-sama memajukan kota Malang tercinta ini.

Bagaimana menurut pendapat Anda ?

OLEH : M HELMY HISYAM
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 15/04/2002

HALTE, DIMANAKAH KAMU BERADA ?

Pada suatu sore yang dingin menggigil ketika hujan rintik-rintik sejak tengah hari begitu setia menemani kota Malang, dan saat itu kebetulan saya baru saja pulang dari sebuah keperluan di kampus. Mengingat saat itu mesin motor saya sedang ada masalah, saya musti pagi-pagi berangkat ke kampus menumpang mikrolet ASD dari tempat tinggal saya di dekat perempatan jalan Cengger Ayam. Setelah memberikan selembar uang seribuan, saya berjalan kaki menyusuri trotoar jalan MT Haryono ke menuju gedung kampus sipil yang terletak tak begitu jauh dari tempat saya turun. Sejauh ini semua berjalan lancar, kata orang sono : so far so good, guys !

Persoalan baru muncul ketika saya keluar dari gedung kampus sipil sore harinya, yang saat itu titik-titik air hujan masih mengguyur lumayan deras. Sambil menutupi atas kepala dengan tas, setengah berlari saya bersama seorang rekan menyusuri tepian jalan MT Haryono menuju pertigaan jembatan Sukarno Hatta untuk menyetop angkutan ASD.

Celaka !, teriak batin saya mengingat hujan kok bertambah deras sesampai disana, tempat orang-orang biasanya menyetop mikrolet ASD. Selain beberapa pohon yang cukup rindang, saya tidak menemukan tempat berteduh yang layak sembari menunggu mikrolet ASD. Tapi untungnya(?) saat saya tidak sendirian kok, karena saya lihat ada beberapa orang yang bernasib sama mengalami kondisi serupa : menunggu mikrolet ASD sambil berhujan-hujan ria. Penderitaan ini seakan semakin klop, karena mikrolet ASD termasuk mikrolet yang paling jarang diantara mikrolet-mikrolet yang lewat di depan kami.

Setelah hampir dua puluh menit berlalu, barulah sebuah mikrolet ASD lewat dan langsung dikerubuti oleh kami-kami yang udah setengah kedinginan disini. Syukurlah saya masih kebagian tempat duduk, tapi ada beberapa orang yang kurang beruntung sehingga musti rela berdiri menunggu mikrolet ASD yang lewat berikutnya. Selama dalam perjalanan pulang saya jadi berpikir tentang kejadian yang barusan saya alami. Kayaknya, di kota ini saya jarang sekali melihat ada semacam tempat-tempat pemberhentian/halte angkutan umum. Kok beda jauh dengan kota asal saya, yaitu kota Jember dimana kita dengan mudah akan menemukan halte-halte untuk menyetop mikrolet/bus kota yang dilengkapi dengan bangku panjang dan sarana telepon umum (sekalipun sekarang banyak yang sudah rusak ) sehingga kita tidak perlu berdiri kepanasan (kalau siang) atau kehujanan seperti tadi.

Dulu, sepulang sekolah saya biasanya bersenda gurau dengan teman-teman sekelas menunggu bis kota di halte depan sekolah, dan siswa yang diantar-jemput menghubungi penjemputnya memakai telepon koin yang tersedia di halte itu.(dulu khan belum ada ponsel, paling banter ya radio pager !)
Ah, saya nggak akan lama-lama bernostalgia tentang masa SMA dulu, karena toh sekarang sudah enam tahun lebih saya tinggal di kota Malang. Bagaimanapun jua, kota Malang memiliki cuaca yang lebih sejuk daripada kota asal saya, dan saya suka itu. Cuma, lalu lintas kota Malang pada saat ini sering mengalami kemacetan, sesuatu yang enam tahun yang lalu jarang terjadi. Selain itu, sejak dulu sampai sekarang di kota Malang halte/tempat pemberhentian angkutan umum masih tergolong bangunan langka.

Saya pikir, alangkah lebih baik jika di titik-titik tertentu jalanan kota Malang dibangun halte/tempat pemberhentian mikrolet untuk memudahkan warga kota yang hendak menyetop atau turun dari mikrolet. Selain itu, keberadaan halte akan membiasakan warga kota untuk menyetop mikrolet secara tertib pada tempat-tempat yang telah disediakan sehingga tidak akan mengganggu arus lalu lintas. Sebaliknya, sopir mikrolet juga akan terbiasa untuk menurunkan penumpang di halte-halte yang telah tersedia.

Kalau tidak percaya, tanya aja pada Galileo (eh, salah !). Silakan anda tanyakan pada orang-orang yang anda kenal dan setiap hari menggunakan kendaraan pribadi. Pasti mereka sudah hapal dengan kebiasaan sopir mikrolet yang seenaknya sendiri menyalip kita, lalu tiba-tiba berhenti pas di depan hidung mobil kita untuk menurunkan/menaikkan penumpang, Pokoknya, kita musti ngalah deh, kalo nggak pengin perang mulut sama mereka. Suatu ketika teman saya pernah mengalami kejadian demikian, karena kurang sigap ia menabrak mikrolet tersebut. Eh, lha kok sopir mikroletnya marah-marah dan minta ganti rugi lagi ! Katanya :
“ Mas, sampeyan yang salah karena nabrak mikrolet saya dari belakang. Makanya, lain kali jaga jarak dong !” Kontan saja teman saya naik pitam, lha menurutnya justru mikrolet itu yang memotong jalur mobilnya, lha kok malah minta ganti rugi. Seharusnya teman saya yang menuntut ganti rugi atas kerusakan pada bemper mobilnya. Buntutnya, mereka berdua perang mulut hingga akhirnya dipisahkan oleh orang-orang yang kebetulan menonton insiden tersebut.

Sebenarnya hal tersebut tidak perlu terjadi bila ada aturan tentang tempat menaik-turunkan penumpang mikrolet, dan hal itu hanya bisa dilaksanakan bila ada semacam halte/tempat pemberhentian penumpang resmi yang dibangun pada titik-titik tertentu dari ruas jalan. Hal itu dikarenakan pembangunan halte tentu telah melalui studi kelayakan sehingga dapat memenuhi syarat-syarat sebagai tempat berhentinya angkutan umum tanpa mengganggu arus lalu lintas. Tentu saja desain halte untuk kota Malang tidak bisa sama persis dengan halte di kota Surabaya atau Jember, dimana rata-rata memiliki jalan yang lebih lebar dari jalan di kota Malang. Paling tidak, halte tersebut harus memenuhi syarat-syarat sbb:
1. Memenuhi syarat keamanan struktur terhadap beban gempa, angin dan air hujan
2. Terbuat dari bahan yang memenuhi persyaratan bahan konstruksi
3. Mampu melindungi dari sengatan sinar matahari dan limpasan air hujan
4. Bangunan tersebut tidak akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas
Nah, bagaimana pendapat Anda ?

OLEH : M HELMY HISYAM
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 14/04/2002

MOBIL KOMPAK (COMPACT CAR)

Pernahkah anda mengalami saat di suatu malam minggu ketika anda hendak pergi ke mal sekedar tuk cuci mata atau hendak nonton film bioskop di kompleks pusat perbelanjaan di pusat kota, anda mendapati tulisan ‘Maaf, parkir penuh’ di depan pintu masuk pelataran parkir?

Saya yakin bahwa diantara kita pasti pernah melihatnya, karena kebanyakan dari kita sering jalan-jalan ke pusat kota waktu malam minggu. Hal ini pasti bikin sebagian orang menjadi jengkel bila mengalaminya, terutama bagi rekan-rekan mahasiswa yang suka bawa mobil pribadi untuk jalan-jalan lantaran yang dimaksud penuh umumnya adalah parkir untuk kendaraan mobil. Kalau saya sih santai saja, lha wong kemana-mana biasanya memakai sepeda motor kok !

Hal ini perlu kita maklumi bahwa mobil memerlukan ruang yang lebih besar untuk parkir dibandingkan dengan sepeda motor. Kalau rata-rata sepeda motor umumnya maksimal memerlukan lahan seluas 1x2 meter untuk parkir (vespa), sebuah mobil penumpang Suzuki Carry minimal memerlukan lahan parkir berukuran 2,5x5 meter. Itu baru mobil seukuran Suzuki Carry, bagaimana kalau yang dibawa adalah sedan Mercedes Benz 300E atau Toyota Land Cruiser ? Sedangkan tarif parkir di pusat perbelanjaan umumnya ditetapkan sama rata menurut tipe kendaraan, yaitu Rp 400 untuk sepeda motor dan Rp 700 untuk mobil.

Karena itu tidak mengherankan apabila parkir untuk mobil lebih sering penuh daripada parkir untuk sepeda motor, karena bagi pengelola lahan parkir penghasilan dari bea parkir sepeda motor tentu lebih menguntungkan daripada bea parkir mobil. Adalah wajar kalau lantas mereka lebih mengutamakan alokasi lahan parkir sepeda motor dibanding lahan parkir mobil.

Nah, sekarang muncul semacam trend baru dari produsen mobil di negara-negara maju untuk menciptakan mobil kompak yang berukuran mungil sehingga mudah dikendarai di jalanan perkotaan yang padat kendaraan dan tidak membutuhkan lahan parkir yang luas. Di Jepang, pada tanggal 4 Desember 2000 dilakukan peluncuran sebuah mobil kompak yang dinamakan Smart Coupe. Mobil ini termasuk tipe mobil dua penumpang, bermesin turbo 598 cc dan transmisi otomatis enam percepatan dengan ukuran sekitar 2.5 x2 meter. Keunggulan dari mobil ini adalah memiliki radius putar yang kecil sehingga memudahkan melakukan manuver saat akan parkir. Selain itu dengan mesin berkapasitas kecil, maka mobil semacam ini tentu lebih irit bahan bakar dan rendah polusi. Bila ditinjau dari kapasitas penumpang dan ukuran mesinnya maka Smart Coupe merupakan terobosan baru dibanding mobil-mobil kompak lainnya yang telah dulu ada, semisal Hyundai Atoz atau Suzuki Karimun yang kini banyak dimiliki oleh warga kita.

Tentunya mobil kompak semacam Smart Coupe. sengaja hanya dirancang untuk melakukan perjalanan di kawasan perkotaan. Sekalipun mobil ini mampu dipakai untuk perjalanan jauh, namun karena ukuran ruang bagasi yang dimiliki juga tidak begitu luas maka mobil ini kurang nyaman apabila dipakai untuk perjalanan jarak jauh. Apalagi di negara kita jalanan antar kota umumnya ‘dikuasai’ oleh bus-bus besar yang suka melaju seenaknya sendiri, tentunya akan membuat pengemudi mobil semungil Smart Coupe jadi ketar-ketir saat berpapasan dengan bus-bus tersebut.

Bagaimanapun juga, munculnya ide menciptakan mobil kompak semacam ini tentu didasari oleh kenyataan dari kondisi lalulintas hampir setiap kota-kota besar di negara maju seperti Jepang atau Amerika Serikat yang umumnya sudah sering mengalami masalah kemacetan sehingga penerapan SAUM (Sarana Umum Angkutan Massal) semacam trem dan subway adalah bukan hal baru dan saat ini telah menjadi moda transportasi alternatif yang banyak digunakan oleh warga kota mereka. Oleh karena itu beberapa produsen mobil di Jepang dan Amerika kemudian mengembangkan mobil kompak sebagai alternatif mobil pilihan bagi sebagian warga mereka yang berkeinginan memiliki mobil pribadi karena tipe mobil semacam ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kemacetan lalulintas di kawasan perkotaan.

Untuk kota-kota di negara kita, tipe mobil kompak yang hanya muat untuk dua orang sepertinya belum menjadi pilihan lantaran kebanyakan mobil bagi masyarakat Indonesia adalah kendaraan keluarga, sehingga harus mampu mengangkut seluruh anggota keluarga. Karena itu jarang sekali kita melihat ada satu keluarga yang memiliki satu kendaraan dengan tipe mobil dua penumpang, selain keluarga-keluarga kaya yang sudah punya sederetan mobil dengan berbagai tipe di garasi rumah mewah mereka. Akan tetapi, dengan melihat perkembangan lalulintas kawasan perkotaan saat ini yang semakin hari semakin dihadapkan pada problem kemacetan lalulintas, boleh jadi dalam beberapa tahun kedepan kehadiran mobil kompak semacam Smart Coupe akan menjadi salah satu solusi pilihan untuk mengatasi kemacetan lalulintas.

Dan bagi rekan-rekan mahasiswa yang suka jalan-jalan berduaan ke pusat kota waktu malam minggu menggunakan mobil pribadi, sepertinya mulai sekarang dapat berpikir untuk untuk membeli mobil kompak semacam ini. Bagaimana pendapat anda ?

(Oleh : M Helmy Hisyam)
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 20/05/2001

TEORI AMBANG BATAS

Tiada dapat kita pungkiri, bahwa segala sesuatu di dunia ini selalu memiliki keterbatasan. Sekeras apapun baja pasti memiliki titik luluh, begitu pula dengan material lain yang kita telah kenal, misalnya beton, batu dan sebgainya. Teknologi beton bertulang yang memadukan dua unsur kekuatan-antara beton yang memiliki keunggulan dalam menahan gaya tekan dengan baja yang unggul dalam menahan gaya tarik ternyata juga masih memiliki keterbatasan dalam pembuatan gelagar lebih panjang dari 10 meter, misalnya pada pembangunan jembatan.

Oleh karena itu manusia menemukan teknologi beton prategang untuk melayani keperluan pembuatan struktur jembatan dengan bentang yang lebih panjang daripada gelagar beton bertulang.Dan ketika beton prategang ternyata juga tidak mampu diaplikasikan pada struktur gelagar yang lebih panjang lagi, maka para ahli kembali beralih pada struktur rangka baja yang bisa dipakai untuk bentang jembatan hingga 80 meter. Namun, struktur rangka baja ternyata masih memiliki keterbatasan, sehingga para ahli perlu berfikir lagi untuk menemukan teknologi yang lebih unggul lagi.

Begitulah, manusia akan selalu dihadapkan pada keterbatasan dengan alam yang membuatnya terpacu untuk mencari dan terus mencari terobosan baru guna memenuhi keperluannya yang terus bertambah. Begitu pula dengan bidang transportasi, kebutuhan yang tak pernah berhenti ini telah membuat manusia mengenal berbagai moda transportasi, mulai dari moda transportasi darat, sungai, laut sampai udara.

Akan tetapi, sampai kapankah manusia akan dapat menciptakan kreasi baru untuk mengimbangi kebutuhannya, sedangkan alam yang kita miliki hanya begitu-begitu saja, bahkan potensi aslinya cenderung menurun karena terus digali dan digali. Pernahkah kita membayangkan suatu kondisi dimana bumi ini telah dipadati oleh gedung pencakar langit yang penuh manusia, jalanan sudah penuh dengan padatnya kendaraan dan tidak tidak mungkin diperlebar lagi, lautan sudah padat dengan kapal-kapal, dan pesawat terbang sudah bersliweran memenuhi angkasa diatas kepala kita ?.

Saya, pernah membayangkan hal itu pada akhirnya akan terjadi apabila manusia masih tetap berkutat dengan teknologi transportasi seperti yang kita lihat saat ini. Masyarakat masih mengandalkan kendaran pribadi untuk melakukan pergerakan lalu lintas, tanpa tahu bahwa banyak orng lain yang melakukan hal serupa dengannya. Sehingga dengan bertambahnya jumlah penduduk, otomatis jumlah pergerakan lalu lintas akan bertambah sedangkan jumlah alokasi lahan untuk jalan raya sulit untuk diperluas, bahkan cenderung stagnan. Apabila hal ini terus dibiarkan seperti saat ini mungkin tiga puluh tahun lagi orang akan cenderung memilih untuk berjalan kaki karena jalanan sudah begitu macetnya.

Namun, saya tidak percaya hal ini akan terjadi karena saya tahu bahwa manusia selalu menemukan cara untuk mensiasati kondisi disekitarnya guna mendapatkan kebutuhannya. Mungkin dua puluh lima tahun kedepan, kita sudah memulai penggunaan Sistem Angkut Umum Massa (SAUM) sebagai antisipasi mengatasi kemacetan lalu lintas di kota Malang yang berupa trem atau bahkan subway, karena dengan melihat perkembangan lalu lintas saat ini dapat dipastikan bahwa dua puluh tahun lagi warga kota Malang sudah akrab dengan kemacetan lalu lintas bila pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor pribadi tidak diatur secara ketat mulai sekarang.

Tetapi, sampai kapan penggunaan SAUM dapat diandalkan sebagai sarana pergerakan yang layak ? Dengan terus bertambahnya jumlah pengguna, maka semakin lama tingkat kenyamanan dari SAUM juga makin berkurang. Kalau kita melihat kota-kota besar di negara-negara maju yang telah lama menggunakan SAUM, agaknya kita mulai melihat bahwa pada saat ini telah muncul trend baru untuk menggunakan moda lain untuk melakukan pergerakan didalam kota, yaitu memakai helikopter pribadi yang berukuran kecil dan mampu mendarat dengan mudah diatas puncak gedung-gedung bertingkat, di halaman rumah, maupun di tempat-tempat parkir. Helikopter ini mampu mengangkut dua penumpang beserta pilot dengan tingkat pengendalian yang relatif mudah sehingga mudah dioperasikan oleh masyarakat luas. Terlepas dari kesan eksklusif dari pengguna moda ini, akan tetapi hendaklah dipahami bahwa SAUM juga memiliki keterbatasan sehingga akan tiba suatu masa dimana manusia mulai memilih moda alternatif selain SAUM sebagai pilihannya.

Lantas apa yang akan terjadi dengan transportasi kita pada tiga ratus tahun, bahkan lima ratus tahun kedepan ?
Saya memperkirakan bahwa pada masa itu SAUM berupa trem atau subway di kota-kota besar sudah tidak layak lagi, dan kendaraan bermotor pribadi sudah tinggal sejarah belaka. Pada masa itu manusia sudah sangat akrab dengan teknologi informasi serat optik dan satelit sehingga mereka dapat lebih sering tinggal di rumah karena segala kebutuhan dapat dilakukan dengan jaringan komputer on-line.

Mahasiswa tidak perlu pergi ke kampus karena materi kuliah, bahkan soal ujian sudah bisa diberikan melalui internet sehingga dia tinggal menjawabnya lewat e-mail pula. Ibu-ibu tidak perlu pergi berbelanja ke pasar karena dapat berbelanja lewat e-commerce. Uang kontan hampir tidak ditemui karena semua transaksi dilakukan dengan kartu kredit sedangkan gaji karyawan pada saat itu langsung ditransfer kepada rekening masing-masing secara on-line pula. Saat itu telah muncul komunitas warga kelas dua di muka bumi, yaitu robot yang menjadi budak untuk melayani keperluan manusia sehari-hari.

Kalaupun manusia pada masa itu harus pergi ke tempat lain, mungkin mereka memakai moda transfer molekuler seperti yang dulu sering kita lihat pada film seri televisi Star Trek. Begitu pula dengan moda angkutan barang, semuanya memakai moda transfer molekuler. Sekalipun saat ini terasa mustahil, akan tetapi juga perlu menjadi pertimbangan bagi kita. Bagaimanapun juga, moda ini memiliki keunggulan dibandingkan moda transportasi lainnya, terutama dalam hal kecepatan dan hampir tidak memerlukan lahan tanah sebagai prasarana angkutan, serta bebas polusi udara. Karena itu tidak ada salahnya kalau kita pada saat ini mulai memikirkan moda yang satu ini sebagai moda transportasi masa depan. Bukankah semuanya bisa saja menjadi kenyataan, bila manusia benar-benar mau berusaha mewujudkannya ?

Lalu, apa yang akan terjadi pada seribu tahun atau bahkan sepuluh ribu tahun lagi ? Ah, saya sudah tidak mau membayangkan lagi karena mungkin saja titik puncak peradapan manusia sudah dicapai hingga hanya satu yang mampu membatasinya, yaitu datangnya saat kiamat alias Armageddon.

(Oleh : M Helmy Hisyam)
(Mahasiswa Sipil FT Unibraw)
ditulis pada tanggal : 05/09/2001